Top Social

Manfaatkan Waktu dengan Baik (1)

|

Manfaatkan waktu dengan baik. Ya itu sepertinya yang ingin Allah sampaikan padaku.

Dua minggu sebelum ulang tahunku yang ke 20 (tanggal 23 april 2012 lalu), ada banyak berita kematian yang datang padaku. Dalam sehari, aku bisa mendapat kabar kematian 3 orang, yang merupakan salah satu anggota keluarga temanku. Kabar-kabar tersebut sempat membuatku bertanya apakah Allah ingin menyampaikan pesan bahwa kematianku sudah dekat? Sebelumnya aku tidak pernah mendapat berita tentang kematian sebanyak itu.

hm…
kalian tahu? aku jadi teringat salah satu doaku waktu kecil, aku pernah meminta kepada Allah untuk mati muda dan kalau bisa saat usiaku 20 tahun! Apakah berita-berita kematian tersebut sebagai pertanda bahwa Allah akan mengabulkan doaku? ヽ(゜ロ゜;)ノ

Aku merasa antara senang Allah baik padaku karena mengabulkan doaku atau aku harus sedih karena merasa amalanku tidak cukup baik. Dan tiba-tiba aku merasa aku belum ingin mati. Ada banyak hal yang belum aku lakukan \(˚̩̩̩~°̩̩̩")/ \("˚̩̩̩~°̩̩̩)/






Aku memang pernah berdoa ingin mati muda karena saat aku berdoa itu, aku berpikir buat apa hidup panjang jika yang kuperbuat adalah maksiat atau dosa, lebih baik mati muda sebelum aku menumpuk banyak dosa.

Seperti yang dikatakan salah satu sosok yang kukagumi:
Nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan yang tersial adalah umur tua. Rasa-rasanya memang begitu. Bahagialah mereka yang mati muda.” - Soe Hok Gie

“Dan sungguh, engkau (Muhammad) akan mendapati mereka (orang-orang Yahudi), manusia yang paling tamak akan kehidupan (dunia), bahkan (lebih tamak) dari orang-orang Musyrik. Masing-masing dari mereka ingin diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu tidak akan menjauhkan mereka dari azab. Dan Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan (Q.S. Al-Baqarah: 96)”


Saat menerima kabar-kabar tentang kematian itu, aku sempat berpikir haruskah kubuat surat wasiat? mungkin surat tersebut akan kuisi tentang betapa aku sayang keluargaku dan teman-temanku. Tahun lalu hana nulis surat ke diri Hana sendiri pas ultah Hana. Awalnya Hana berencana nulis hal yang mirip, atau Hana ganti jadi aja jadi suat wasiat? Tapia apa yang benar-benar ingin Hana sampaikan ke keluarga dan teman-temanku?

Kalian tahu?? Kupikir aku akan menjadi orang yang dewasa di usia 20. Dan aku hendak berusia 20 dalam waktu dua minggu lagi, tapi aku masih seperti ini. Uang Jajan masih minta sama ortu, dan badanku masih kecil mungil. Hahahaha Hana ngerasa juga  walaupun sekarang usia Hana 20 tahun, Hana belum sedewasa yang Hana kira. Well, when I was little I have imagined how twenty-year-old-Hana would be look like and how I look like right now is not like that. Aku jadi teringat ketika aku meminta aku mati muda saat usia 20, kupikir di usia 20 aku sudah bekerja dan punya mobil.. Aku tidak tahu kalau kuliah butuh waktu 4 tahun. Hahahaha… Aku menertawakan kebodohanku diriku sendir.


Aku menceritakan doa-pengen-mati-muda-ku  pada Vania dan bertanya, “bagaimana jika aku mati muda?” and She said “Ngga, han. Jangan ngomong gitu. Loe ngga bakal. Loe bakal hidup lama.” Perkataan Vania membuatku  mencoba untuk tidak memikirkan doa-pengen-mati-muda-ku. Walalupun Vania bilang bahwa Hana ngga bakal mati muda tetep aja umur ada di Tangan Allah. Who knows?

Gara-gara ingat doa tersebut, Hana mendadak jadi rajin tahajud di dua minggu sebelum ultah Hana. Awalnya Hana berdoa kalau jangan mati muda tapi kemudian Hana sadar bahwa bagaimanapun juga Allah lebih tahu yang terbaik buat Hana.  Lagipula, Kalau Hana mati bukankah Hana bakalan ketemu Allah? :D Tapi Hana juga jadi mikir nanti catatan amal Hana bakal gimana ya? Akankah lebih banyak amal baiknya dibanding amal jeleknya? atau justru malah amal jelek Hana lebih banyak? Dan kalau Hana beneran mati di usia 20, Hana rasa hana harus minta maaf yang sebesar-besarnya ke Umi Hana karena Hana belum bisa membalas kebaikan beliau. Hana belum melakukan banyak hal untuk membuat beliau bangga.

atau mungkinkah Allah hendak menyampaikan pesan ini padaku:
Beribadahlah seolah ini hari terakhirmu di dunia dan bekerjalah seolah kamu hidup selama-lamanya” Umar bin Khatab


Yang gue tangkep dari kalimat tersebut itu ketika kita menganggap hari ini adalah hari terakhir kita di dunia, aka kita kan melakukan amal kebaikan sebanyak mungkin karena tahu kita tidak punya kesempatan lagi, sementara bekerjalah seolah kamu hidup selama-lamanya menurut hana sih ketika bekerja kita harus pakai perencanaan dan memikirkan tindakan2 yang  perlu dilakukan di masa depan.

hm… dan ternyata ketika tanggal 23 april 2012, Hana masih hidup. Alhamdulillah :D Rasa bahagia saat bangun di tanggal itu tidak tergambarkan oleh kata-kata. Hana merasa Allah memberikan kesempatan kedua buat Hana.

Hana kemudian cerita ke Teh Enung, kabiro PSDM SALAM UI i5 tentang doa-pengen-mati-muda-ku. Teh enung bilang “Han, kayaknya bukan umur deh yang nentuin seseorang bakal melakukan banyak dosa atau amal tapi bagaimana caara orang tersebut memanfaatkan waktunya. Bukankah percuma mati muda tapi selama usia tersebut hanya dosa yang dilakukan? Kenapa ngga berdoa dapat memanfaatkan waktu yang ada buat kebaikan?”

Jeng. Hening sesaat.  (⊙)
Hana berasa bego. ( -_-)/|
Kok Hana ngga kepikiran ya yang diomongin Teh Enung? (」゜)
*pengen jedugin kepala ke tembok*
Sayangnya euphoria merasa dikasih kesempatan kedua sama Allah cuma berlangsung sebentar. Hana malah males shalat tahajud lagi. parah banget ya? T.T



bersambung...


gambar diunduh dari https://fbcdn-sphotos-c-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn1/550697_10151163579928476_1347346148_n.jpg
Be First to Post Comment !
Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung :D
Yang menulis belum tentu lebih pintar dari yang membaca
Jadi, silahkan kalau mau memberikan kritik, saran, umpan balik & pujian.
:D

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Post Signature

Post Signature