Top Social

Remah, Alexa, & Syukur

|

Akhir-akhir ini aku merasa seperti remah-remah.
Keberadaanku sama sekali tidak signifikan dan tidak berarti.
Terutama jika melihat social media tentang berita-berita pencapaian-pencapain yang telah dicapai oleh teman-temanku (S2, melakukan kegiatan volunter/aksi social, menikah, dll)..

Baca juga “Lo ngga lanjut sekolah lagi?” has officially become the new “Kapan kawin?”

Di satu sisi, aku bersyukur perasaanku ini membuatku tidak besar kepala, menyadari bahwa masih banyak yang harus kupelajari dan perbaiki
tapi riskan membuatku merasa rendah diri, iri hati dengan nikmat teman..



Intinya melihat pencapaian mereka membuatku merasa aku malu pada diriku sendiri karena aku masih seperti ini..
Aku merasa tidak membuat kemajuan yang berarti..
Aku merasa belum berhasil..
Aku malu karena teman-temanku memanfaatkan waktunya dengan baik sementara aku tidak..
Aku malu karena teman-temanku terlihat sudah sukses
dan aku belum dan merasa masih jauh dari itu...

Kemudian aku bertemu dengan teman-teman yang kuanggap sukses dan aku menemukan fakta ternyata mereka juga merasa insencure dan merasa seperti remah-remah..
:O
*Super shock*

Ternyata beberapa temanku yang S2 merasa remah jika dibandingkan teman-temannya di S2 yang lebih berhasil atau dengan yang sudah S3..

Beberapa temanku yang sudah S2 tapi di dalam negeri merasa remah dibandingkan dengan temannya yang sudah S2 di luar negeri..

Temanku yang sudah sukses karirnya, tapi ternyata merasa remah karena belum menikah..

Teman-temanku yang sudah menikah juga tidak terbebas dari merasa seperti remah-remah (misal karena belum punya anak)..

Membuatku sadar titik yang kukira titik keberhasilan ini tidak berujung/berakhir. Saat aku berhasil naik satu tingkat, aku kemudian melanjutkan membandingkan diri dengan yang di atasku..
Terus-terusan seperti itu..
Dan ternyata aku tidak sendirian, teman-temanku pun begitu..
Kami sama-sama fokus mengejar apa yang belum menjadi milik kami



Know that the life of this world is but amusement and diversion and adornment and boasting to one another and competition in increase of wealth and children - like the example of a rain whose [resulting] plant growth pleases the tillers; then it dries and you see it turned yellow; then it becomes [scattered] debris. And in the Hereafter is severe punishment and forgiveness from Allah and contentment. And what is the worldly life except the chattels of deception. (Q.S. Al Hadith: 60)

Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (Q.S. Al Hadith: 60)

Sumber gambar: Va_Selvia

Tidak lama setelah bertemu dengan temanku, aku mengecek Rank Alexa blogku, The Luckiest & Hana Book Review.
Aku sedih ketika melihat peringkat alexa kedua blogku turun..
Namun, ada yang aneh..
Hana Book Review yang beberapa hari sebelumnya berperingkat 1,6 juta kemudian saat dicek menjadi 1,9 juta.. Namun Alexa malah memberi tanda hijau dan memberi tahu bahwa peringkat blogku naik.. Kok bisa? :/



Ternyata Alexa memberi keterangan bahwa peringkat blogku naik karena dia membandingkan posisi rank sekarang dengan peringkat blogku 3 bulan yang lalu.

Aku pun terdiam dan seolah tersadarkan..
Sering kali aku merasa sedih karena aku merasa tidak membuat progress yang berarti jika sedang melakukan evaluasi harian (membandingkan kondisiku yang sekarang dengan yang kemarin)
Namun jika ditilik lebih jauh ke belakang (3 bulan lalu), aku sebenarnya telah membuat kemajuan.
Mungkin dalam usahaku dalam berusaha menjadi lebih baik, ada masa pasang surutnya.. Tidak bisa selalu naik..
Aku tidak seharusnya bersedih dan kemudian merasa usahaku sebelumnya tidak berarti karena suatu kemunduran...
mungkin Allah ingin mengajarkanku untuk mampu ramah pada diriku sendiri, mengingatkan bahwa it is okay untuk jatuh sesekali, untuk merasa tidak memiliki kemajuan..
Bahwa hasil/pencapaian bukan segala-galanya, yang penting aku harus terus berusaha..

Aku jadi teringat ceramah Ust Nouman Ali Khan; Young People With Vision

Allah melihat usaha kita, bukan hasil kita. Ada Nabi yang tidak berhasil mendapatkan pengikut namun di hadapan Allah, beliau tetap mendapat kedudukan tinggi karena tidak berhenti berusaha.

I told you there are prophet that shown in front of Allah on judgment day with how many followers?
Zero!
So they had zero impact but Allah still gave them the highest rank of Jannah. Why?
Because Allah respect their pursuit, their effort.
They are great, they are tough and they went through it.
If you have progress report for Nuh AS every year.
Let’s see growth chart on how many people become Muslim.
Nuh AS’s annual review.
How many people become Muslim every year? 950 years and like blub, the chart is not going like this (up), it is flat, maybe even goes down, people coming close and ran away.
There is no impact.
But you know what will be respected from Nuh AS?
It is his constant, constant, constant pursuit.
We have to internalize this. You guys should be people of pursuit.
We will have nothing in front of Allah if not our pursuit.

Aku bilang ada nabi yang ditampilkan di hadapan Allah pada hari penghakiman dengan berapa banyak pengikut?
Nol!
Mereka memiliki dampak nol tetapi Allah masih memberi mereka peringkat tertinggi di surga. Mengapa?
Karena Allah menghormati usaha mereka.
Mereka hebat, mereka tangguh dan mereka berhasil melalui semua cobaan.
Jika Anda memiliki laporan kemajuan untuk Nuh AS setiap tahun.
Mari kita lihat grafik pertumbuhan pada berapa banyak orang menjadi Muslim.
Ulasan tahunan Nuh AS ini.
Berapa banyak orang yang menjadi Muslim setiap tahun? 950 tahun dan seperti blub, grafik tidak akan seperti ini ( naik ke atas), itu datar, bahkan mungkin turun, orang-orang datang mendekat dan kemudian lari.
Tidak ada dampak.
Tapi Anda tahu apa yang akan dihormati dari Nuh AS?
Ini adalah usaha yang terus-menerus.
Kita harus menginternalisasi ini. Kita harus menjadi orang yang berusaha.
Kita tidak akan memiliki apa-apa di hadapan Allah jika tidak berusaha. 



Btw, aku menemukan kutipan keren dari Juniorku, Nadia.

"Sebenarnya, kalimat-kalimat dari kami yang berusaha menyadarkanmu ini tidak ada artinya jika Allah tidak menggerakkanmu. Apalah arti kalimat, besok bisa saja kamu lupa. Suatu hari nanti, Allah pasti menempamu dengan cara-Nya sendiri. Tempaan itu akan membuat dirimu jauh, jauh lebih kuat. Tiap orang pasti ditempa lewat kejadian-kejadian tertentu."
"Tapi aku takut. Rasa-rasanya aku selalu berada dalam zona nyaman. Sebesar apa pula tempaan dan tamparan untukku nanti?"
"Ibarat obat dan penyakit. Coba, orang yang terkena flu obatnya sederhana, sementara orang yang terkena kanker obatnya pasti bermacam-macam. Banyak, pahit pula. Apa yang kita bicarakan ini menyangkut ego. Semua orang punya ego. Semakin kokoh tembok ego seseorang, tentu butuh usaha yang besar untuk meruntuhkannya, bukan? Tempaan dari Allah itu berfungsi untuk meruntuhkan tembok egomu nanti."
*
Kata-kata berseliweran di laman utama media sosial bernuansa biru. Mataku menangkap satu. "Aku mengagumi seorang teman. Dia supel dan cerdas, tetapi dia berkata dia jelek dan tidak bisa apa-apa. Apa yang lebih rendah daripada menghinakan diri sendiri?" Coba. Apa yang lebih rendah daripada menghinakan diri sendiri, katanya.
Barangkali kita pernah. Aku dan kamu barangkali pernah merasa tidak punya kelebihan sama sekali. Akan tetapi, orang lainlah yang menangkap potensi dan kelebihan kita. Biarkan hatimu percaya sesekali sembari mengenali potensi yang diungkapkan padamu.  Percayalah, tetapi jangan sampai membuatmu tinggi hati. Percayalah, karena terkadang kita memang butuh disadarkan sebelum jatuh ke dalam lubang kerendahdirian yang menghancurkan. Rendah hatilah, tetapi jangan sekali-sekali rendah diri.
*
"Orang akan maklum ketika kamu gagal karena berjuang, tetapi ketika kamu mundur sebelum memperjuangkan apa yang orang-orang percayakan padamu, itu sungguh memantik api kemarahan orang-orang itu. Orang percaya padamu, tetapi kamu malah tidak percaya pada diri sendiri. Apatah yang lebih menggemaskan daripada itu?"
*
Beberapa kutipan kalimat berasal dari Ella. Gadis yang menempatkan sastra sebagai bagian dari jiwanya. Terima kasih atas hari kemarin, La.
Semoga bermanfaat.
Luv,
Nadia Almira Sagitta


Semangat!! Semoga kita menjadi hamba yang mampu bersyukur, tidak mudah menyerah/putus asa dan dibimbing Allah untuk melangkah ke jalan yang benar:D

29 komentar on "Remah, Alexa, & Syukur"
  1. As always tulisan Hana menyentuh banget :")
    Aku juga ngerasa gitu kok, apa yg aku usahakan kok hasilnya segini2 aja. Kadang suka jadi nanya sendiri, apa effort nya masih kurang atau gimana.
    Tapi bener juga sih, hidup itu untuk senda gurau, yang kita taklukan itu sebenernya ego kita sendiri.
    Dan ya its okay kalau kita jatuh sesekali, tapi ya harus tetep semangat supaya ngga jadi rendah diri :D

    destywidy.blogspot.co.id

    BalasHapus
    Balasan
    1. Awww~ makasih banyak desty :") jadi terharu dengarnya. Alhamdulillah ya.. amin.. semoga kita semangat dan ngga rendah diri :)

      Hapus
  2. Semangat han! Bener juga ya bisa belajar dr alexa rank😂 semoga kita selalu menjadi hamba yg bersyukur😇😘

    BalasHapus
  3. Hana, tadinya aku juga seperti itu. Merasa remah, masih pengin ini-itu terencana dan berhasil..Tatarannya masih mengejar dunia sih. Tapi kalau gitu terus, berasa capeknya ya. Terus kalau udh dibayang-bayangi kekecewaan, malah kayak nggak bersyukur dgn apa yg kita punya sekarang. Balik lagi ke tujuan hidup sebenarnya, kan hidup cuman buat akhirat, nggak lebih. Jadi kalau hana ngerasa remah lagi. Inget aja kehidupan akhirat. :) semangaatt hanaa... hidup buat akhirat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih sharingnya mba idhan :") jadi tahu hana ga sendirian :) amin.. semoga kita punya orientasi akhirat :)

      Hapus
  4. Hana.. tulisan mu selalu menyentuh :)

    BalasHapus
  5. Tulisannya bisa nyambung gitu yah ,, antara remahan, alexa dan syukur ^_^
    Memang setiap perjalanan hidup adalah pelajaran ya ,,
    salam kenal :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya mba.. hana emang random orangnya.. harap maklum :D setuju, apa saja bisa jadi pelajaran hidup :) salam kenal juga mba :)

      Hapus
  6. bener banget, kadang suka insecure pas liat temen-temen udah gini gitu sementara diriku cuman segini-gini aja. mending ngebandingin sama diri sendiri aja kalo gitu ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah ternyata audi pernah merasa seperti remah juga (É” ˘⌣˘)˘⌣˘ c) ya, jangan terlalu sering bandingin kondisi kita sama kondisi oranh lain

      Hapus
  7. Mbak Hana tulisannya menyentuh banget :) aku juga sering banget merasa sebagai remah, apalagi dibanding temen-temen deket, kayaknya aku yang paling ketinggalan. Tapi setelah dipikir-pikir, goals aku sama mereka mungkin enggak sama, atau bisa dibilang aku enggak seambisius kebanyakan temen-temenku. Jadi sekarang lebih mikir berusaha untuk terus maju tanpa membandingkan diri dengan temen-temen. Semangaaat semoga kita selalu menjadi hamba yang bersyukur :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah hana ngga nyangka tulisan hana dianggap menyentuh sama mba heryani :) alhamdulillah makasih pujiannya :) ya kita harus inget kalau goal kita beda sama temen kita, jadi jangan sedih karena merasa beda & tertinggal :) semangat :D

      Hapus
  8. Positifnya, kita jadi punya aspirasi dan ambisi yang positif dengan melihat ke atas. Tapi memang susahnya sering kali jadi bikin kurang bersyukur dan mengecilkan apa yang dimiliki sekarang. Nice thought hana.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya da sisi positif dan negatifnya :) makasih mba Lisna :D

      Hapus
  9. Bersyukur. Bersyukur. Bersyukur. Karena rezeki tiap orang masing-masing jalannya. Boleh lihat ke atas untuk memotivasi diri supaya jadi lebih baik lagi tapi jangan kelamaan karena nanti capek sendiri. Lihat juga ke bawah supaya kita selalu ingat apa saja yg Allah sudah berikan dan cukupkan untuk kita. Makasii ya Hanaaa sudah mengingatkan ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. aah makasih banyak mba dini remindernya :D ya tiap orang punya rezeki masing2 :D sama2, mba :D makasih udah mampir dan comment :)

      Hapus
  10. Hanaaaa, mana pencetan tombol follow blog kamyuuhh..e tapi sku dulu uda follow kan ya, tp kok ga muncul di dashboar sku ya han tulisanmu
    Huhu aku suka klo uda baca karakteristik bahasa tulis hana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada di bagian bawah pembaca setia mba :) Kayaknya mba gusty emang belum follow mba tapi add google plus hana kalau ngga salah :)

      Hapus
    2. O ia alhamdulillah makasih pujiannya mba :)

      Hapus
  11. aku juga ngalamin ini kok mbak.. kalo ketemu ama temen2 sekolah dulu kdg sdkit minder begitu tau mereka udh jauuuh lbh sukses, sementara aku kerja kantoran gini2 aja.. tp ternyata pas temen2 yg aku anggab sukses ini curhat ke aku, dia juga iri ama kehidupanku yg masih sempet2nya traveling ama suami, sementara dia ama pasangannya jarang ketemulah apalagi traveling bareng.. :)

    dari situ jd sadar, kalo sebenernya hidup ya hrs disyukuri yaa.. ga sukses2 amat, tp masih bisa kumpul ama keluarga, buatku sih udh jadi berkat yg luar biasa :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya mba, tiap orang udah punya kelebihan dan kekurangannya masing2 :) syukuri aja apa yang ada :D makasih sharingnya ya mba :D

      Hapus
  12. Kalau ngikutin hidup orang emang nggak habis-habis han, rasanya mau ngeluhin ini-itu aja. Tapi ya bener, nasihat-nasihat yang diposting hana itu. Btw, Alexa itu apaan sih? macem statistik blog kah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alexa itu salah satu pemeringkat blog/web tih :) Alexa merangking berdasarkan Unique Visitors and Pageviews. :D

      Hapus
  13. Aku ngga pernah mikirin alexa, DA/PA whatever it is hahahaha. Aku percaya kalau udah menjalin kepercayaan & pertemanan sama pembaca blog semua semua langsung naik. Rejeki ngga akan ketuker, penting juga usaha, tapi ngga perlu dibuat stress :) nikmati semua yang telah diberikan, karena kemungkinan orang lain pengen banget diposisi kita.. xoxo

    BalasHapus
  14. Aamiin bersyukur adalah obat terbaik untuk bisa menjadi pribadi bahagia :)

    BalasHapus
  15. ahhh... persis! ini juga yang lagi saya rasain akhir-akhir ini... pleus dengan lebay merasa jadi orang paling merana sedunia :( padahal kalau mau lihat ke belakang sebentar mah justru banyak banget yang harus disyukuri..i

    BalasHapus
  16. Saya baru sadar manfaat bersyukur baru-baru ini ajah sih, soalny ada hal yang benar benar membuatku sadar bagaimana pentingnya untuk bersykur. Karena sesungguhnya Allah akan menambahkan nikmat orang orang yang bersyukur. :")

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung :D
Yang menulis belum tentu lebih pintar dari yang membaca
Jadi, silahkan kalau mau memberikan kritik, saran, umpan balik & pujian.
:D

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Post Signature

Post Signature