Poster Vaksinasi Covid19 di RS UI Sumber Instagram RSUI |
Assalamulakum Apa kabar teman-teman?
Semoga sehat selalu ya dan jika sedang sakit, semoga segera sembuh
Alhamdulillah tanggal 8 Juli kemarin Hana sudah divaksin COVID-19 dosis 1 Sinovac di RS UI.
Berikut ceritanya
Pendaftaran
Pada tanggal 28 Juni, akhirnya Hana beruntung berhasil mendaftar vaksin di RS UI setelah mencoba daftar ke berbagai rumah sakit dan puskesmas dan berakhir gagal.
Pendaftaran vaksinasi covid19 ini dilakukan di website https://indonesiabangkit.com/ dan Hana memilih tanggal 8 Juli 2021 pukul 8.00-10.00
Setalah berhasil mendaftar, Hana menonton video youtube Alur Sentra Vaksinasi Drive Thru RSUI agar dapat gambaran prosesnnya nanti bagaimana.
Hari H
terjebak macet penyekatan PPKM Darurat di Jalan Margonda |
Hana dan Suami berangkat dari rumah pukul 7.00 WIB. Sebelum berangkat, kami sarapan terlebih dahulu.
Selain itu, berhubung salah satu syaratnya adalah peserta menggunakan baju yang longgar di area lengan atas untuk memudahkan penyuntikan, Hana pun memutuskan menggunakan daster lengan pendek tapi panjang daster sampai ke bawah menutupi lutut dan menggunakan cardigan sweater.
Perjalanan kami dari rumah kontrakan ke RSUI cukup lancar sampai kami tiba di ujung jalan margonda menuju UI dan kelapa dua, kami terkena penyekatan. Mobil-mobil di hadapan kami melaju dengan pelan sekali. Selama menunggu, kami sempat khawatir akan terlambat datang.
Untungnya pukul 7.50, kami behasil melewati penyekatan setelah menunjukkan ktp dan kartu pendaftaran vaksin.
Antrian Mobil yang hendak Vaksinasi Drive Through Foto by Ary Maulana |
Pukul 8.00 tepat kami tiba di boulevard UI untuk antrian drivethrough vaksin. Kami kira antrian di depan kami tidak terlalu jauh, namun ternyata kami mendapatkan nomor antrian 88.
Antrian di Boulevard hingga parkiran RS UI berlangsung selama dua jam.
Kami baru masuk parkiran RS UI pukul 10.00 WIB
Ternyata verifikasi berkas, skrining dan penyuntikan vaksin dilakukan di lantai 2 dan lantai 3 parkiran UI dan lantai 4 untuk observasi KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi).
Kebetulan kami dapat di lantai tiga. Jadi pas ngantri sesi verifikasi gitu kami ditanya nama, diminta menunjukkan KTP dan ditanya no HP dan alamat email. Setelah itu, kami melewati tahap skrining. Nah disini, kami dicek tensi sama dicek suhu badan. Kami ditanya juga pernah positif covid atau tidak, punya alergi apa.
Setelah lolos verifikasi dan skrining, maka saatnya disuntik dokter. Cuma sebelum disuntik vaksin oleh dokter, kami
minta izin kalau suntiknya tidak di dalam mobil karena merasa kurang nyaman. Kami sudah ancang-acang bawa kursi baso dari rumah. Untungnya dokternya setuju dan saat hendak mengeluarkan kursi bakso yang kami bawa, kami malah ditertawakan sama
petugas di sana. Setelah tertawa, mereka menawarkan kepada kami untuk menggunakan kursi yang sudah tersedia disana. (Tenang aja, Hana biasa aja pas ditertawakan soalnya sudah sering kalau minta yang tidak biasa memang akan ditertawakan. Contoh Hana alergi es batu atau makanan/minuman dingin gitu dan sering kali saat pesan es campur, tidak pakai es, tukangnya jadi tertawa "Wah, jadi pesan "campur"dong kan ga pakai es". Lumayan juga jadi mencairkan suasana yang tadinya tegang)
Ya udah, kami pun menggunakan kursi yang sudah disediakan.
Tempat Verifikasi, Skrining dan Vaksinasi di Parkiran RSUI Foto by Ary Maulana |
Pas divaksin, dokternya minta Hana rileks dan tarik napas dan disuntiknya pun sebentar sekali dan tidak terasa sakit. Hana malah merasa lebih sakit saat disuntik vaksin HPV dan hepatitis B.
Hana merasa bersyukur juga minta disuntiknya tidak di mobil. Di mobil, entah kenapa suasanya tegang gitu, mungkin karena kursi duduk mobil kurang nyaman,
Karena ganti suasana, jadi lebih mudah merasa nyaman.
Selesai disuntik, kami pun naik ke lantai 4. Di lantai 4, kami diminta menunggu selama 15 menit dan jika terjadi sesuatu, kami diminta klakson dua kali. Berhubung orang tua dan mertua sudah divaksin dan mereka cerita kalau waktu observasi KIPI mereka 30 menit, kami pun berniat untuk di lantai 4 selama 30 menit dan memasang timer di hp. Namun saat masa menunggu baru berjalan 12 menit, kami sudah diminta untuk jalan ke luar.
Saat hendak turun/keluar, kami bertemu petugas dan kemudian petugas kembali mengukur suhu tubuh dan tensi darah. Petugas juga memberi tahu jadwal vaksinasi kedua dan kartu vaksinasi akan dikirim via WhatsApp. Kartu vaksin ini harap dibawa saat vaksinasi kedua. Sementara untuk sertifikat vaksin, bisa diunduh di https://pedulilindungi.id tiga hari lagi. Setelah itu, kami pun pulang.
Efek Vaksin
Nah efek vaksinnya baru terasa saat sore hari, tiba-tiba lengan area suntikan terasa pegal dan badan lemas. Pegal dan lemasnya terasa sampai besok paginya. Nah, kalau suami merasakan demam, lemas dan pusing tapi demamnya sendiri sebentar cuma cuma 2 jam kemudian suhu tubuh sudah normal lagi. Sekarang sih alhamdulillah sudah tidak lemas dan pusing,
Kalau kalian gimana? Apakah kalian sudah divaksin covid19?
Buat yang belum, semoga bisa segera dapat vaksin ya. Hana tahu betapa sulitnya dapat vaksin, antusiasme pendaftaran vaksin ini tinggi sekali. Pendaftaran sering penuh hanya dalam hitungan menit.
Good luck! May the odd on your favor!
Stay safe juga ya!
PS: Special thanks to Ary Maulana untuk foto-fotonya. Hana lupa foto-foto malah selama vaksin. Hehe
Wah terima kasih infonya, vaksin itu penting jangan takut karena rumor yang beredar, hehe.
BalasHapus