Top Social

My Neighbor Totoro: Menjadi Bahagia itu Sederhana

|
Sahabatku Hana talita sangat suka Totoro. Dia suka mengoleksi aksesoris Totoro. Bahkan, ketika membaca artikel tentang anime, My Neighbor Totoro termasuk yang sering disebut. Seringnya terpapar dengan Totoro ini, membuatku  jadi penasaran sama Totoro  tapi entah kenapa aku mendapati diriku terlalu malas untuk mencari tahu. Hehehe

Rasa penasaranku kembali digugah saat membaca The Journey of Song Triplets oleh Shandy Claws. Dia menggambar ilustrasi Song triplets memerankan tokoh-tokoh dalam  My Neighbor Totoro.

Membuatku bertanya-tanya apa sih yang membuat orang-orang suka atau jatuh cinta dengan My Neighbor Totoro ?

Alhamdulillahnya hari Sabtu kemarin, aku berkesempatan menonton My Neighbor Totoro.
Image source: http://studio-ghibli.wikia.com/


My Neighbor Totoro ini adalah film animasi tahun 1988 dan mengisahkan tentang dua orang anak perempuan Mei dan Satsuki yang berteman dengan penjaga hutan, Totoro.



Selama menonton film ini aku dibuat takjub dan jatuh cinta dengan karakter Mei, Satsuki dan Totoro. They are adorably cute. :3

Aku kagum bagaimana Mei dan Satsuki melihat hal-hal sehari-hari dan lingkungan sekitar dengan penuh ketakjuban. Melihat betapa mudahnya Satsuki dan Mei tertawa membuatku berpikir ternyata menjadi bahagia itu sederhana ya?


Waktu menonton aku tidak tahu kalau setting dalam film ini adalah Jepang pada tahun 1958. Jadi saat melihat adegan Satsuki bersiap-siap pergi sekolah, aku mengira Mei juga akan pergi sekolah, ke semacam TK/PAUD. Ternyata tidak. Mei menghabiskan waktu bermain di halaman belakang rumah.

Membuatku berpikir bahwa sekarang pandangan masyarakat berubah dalam hal pendidikan anak.
Hal yang sekarang aku anggap wajar, yaitu anak kecil ke TK/PAUD, dulu bukan suatu kebiasaan.

Selama menonton My Neigbor Totoro, aku sering dibuat heran dengan tingkah laku keluarga Kusakabe ini. Misal dalam salah satu adegan diceritakan bahwa ayahnya Mei dan Satsuki, Prof Tatsuo Kusakabe pernah bercita-cita memiliki rumah berhantu. Sumpah bagiku itu adalah cita-cita yang aneh. Jadi ketika mendegar kemungkinan bahwa rumah barunya berhantu, Pak Kusakabe bukannya takut, dia malah menunjukkan ekspresi senang.

Melihat adegan tersebut membuatku berpikir ulang tentang definisi kebahagiaan. Hal-hal yang menakutkan (hantu) bagi sebagian orang ternyata bisa menjadi hal yang membuat senang bagi sebagian orang.

O ia, aku paling suka adegan Totoro lompat-lompat dan menari untuk menumbuhkan tanaman di halaman belakang Mei dan Satsuki.

It is really cute and heart warming story, no wonder lots of people fall in love with My Neighbor Totoro. :D

Apa kalian pernah menonton My Neighbor Totoro juga? Adegan apa yang paling kalian sukai? :D

Hal-hal Menyenangkan di Tanggal Tua

|
Ini adalah sebuah acara Kompetisi Blogger ShopCoupons X MatahariMall. Yang diselenggarakan oleh ShopCoupons. voucher mataharimall dan hadiah disponsori oleh MatahariMall.
mataharimall-kompetisi

Image Courtesy of Alexas_fotos at pixabay.com, edited by me

Kalau kalian memperhatikan tanggal tua itu identik dengan sengsara, duit yang menipis dan berbagai peristiwa menyedihkan lainnya. Setuju tidak?

Image source: https://www.instagram.com/songtripletsmemes/


Tapi tenang saja, aku tidak akan menceritakan berbagai jenis penderitaan saat tanggal tua. Bukannya aku tidak mengalami masalah tersebut tapi kalau cerita akan kepentok sama tagline blog ini: Let’s see good things in everything around. Hehehehe

After all, Tanggal tua may not good, but there are goods in Tanggal tua 
Image source: Matahari Mall Facebook Fanpage, edited by me



Jadi dalam post ini, aku ingin berbagi mengenai hal-hal menyenangkan yang terjadi di tanggal tua. Here they are:

1.       Dapet makanan gratis dari ibu Kos

Ketika stok makanan habis dan aku sedang bingung mau makan apa, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar. Ternyata Ibu kosan berbagi makanan.

Ya Allah.. terharu.. :’) Alhamdulillah *sujud syukur*
Aku bersyukur banget punya ibu kosan yang baik hati. Terima kasih Ibu Kosan!


2.       Ditraktir makan sama Bos/Teman
Bos/temanku mengajakku pergi makan di luar dan kemudian mentraktirku makan.  Wah... Senangnya punya bos/teman seperti ini! Terima kasih banyak. Ditraktir makan pas tanggal tua tuh rasanya the best!

Image Courtesy of Alexas_fotos at pixabay.com, edited by me

Ya Allah, terima kasih telah mempertemukanku dengan bos/teman yang baik hati. Semoga species seperti ini makin banyak. :D

3.       Dapet kiriman uang dari ortu
Pas iseng cek saldo rekening di ATM, ternyata nominalnya bertambah. Setelah dicek, ternyata dapet kiriman uang dari ortu. Dapet uang selalu menyenangkan, terlebih lagi kalau dapetnya di tanggal tua.




4.       Punya teman yang pengertian
Hal yang membuat pengeluaran membengkak biasanya adalah ketika teman ngajak ketemuan untuk nongkrong di mall. Aku sangat menikmati momen-momen nongkrong dengan teman-temanku tapi kalau dompet berkata lain, bagaimana?

Mau tak mau, aku jujur mengenai kondisi keuanganku dan alhamdulillahnya temanku bersedia untuk tidak nongkrong di mall. Nah, yang membuatku terharu adalah ketika mereka tetap ingin menghabiskan waktu bersamaku, sehingga mereka kemudian main ke kosanku dan membawa makanan.
Ya ampun.. Mata berkaca-kaca *Terharu*




5.       Bisa memberi kado ultah/nikah

Memiliki teman yang baik adalah anugerah yang harus disyukuri. Nah saat momen spesial seperti ulang tahun atau pernikahan, aku ingin membalas kebaikan mereka dengan memberi hadiah. Sayangnya, terkadang tanggal ulang tahun atau pernikahan mereka bertepatan dengan tanggal tua. Bagaimana ini? o(>_<))o

Ngga bisa menyalahkan mereka juga sih, aku rasa tidak ada yang minta dilahirkan di tanggal tua (aku sendiri juga ultahnya pas tanggal tua. Hahahah). Kalau soal pernikahan, mungkin dapet tanggal yang cocok dan kosong untuk gedungnya adalah tanggal tua. 

Jadi apa yang kulakukan?
Batal kasih kado? Ngga dong!
Aku percaya kalau punya niat baik pasti akan ada jalan. Nah, saat bingung aku menemukan video ini:




Terima kasih kepada Budi! Sekarang aku tahu solusinya untuk membeli kado ultah atau pernikahan di tanggal tua. Belanjanya di mataharimall.com! (Sssst.. Rahasiaku terbongkar.. ketahuan deh kalau beli kado dimana).

Tapi Matahari mall emang recommended! Kenapa? Karena tiap tanggal tua, Mataharimall.com punya program Tanggal Tua Suprise (TTS). Diskonnya lumayan banget! 

Image source: Matahari Mall Facebook Fanpage


Selain diskon yang lumayan, Matahari mall menyediakan berbagai opsi pembayaran yang memudahkan serta gratis ongkir ke seluruh Indonesia. Jadi, saat belanja di mataharimall, tidak perlu dipusingkan dengan memikirkan biaya pengiriman. Saat belanja pun tenang! Alhamdulillah! 

Terima kasih Matahari mall karena sudah pengertian sama aku! Aku jadi tetap bisa memberi kado meski tanggal tua! :D



6.       Merasa tenang karena tidak ada yang bisa dicuri
Ali bin Abi Thalib pernah bilang kalau Ilmu itu lebih istimewa dari pada harta, karena ilmu selalu menjagamu, sedangkan engkau harus menjaga harta milikmu.  Aku setuju dengan kata-kata mutiaranya Ali bin Abi Thalib. Kalian pernah merasakan tidak saat baru gajian, rasanya was-was dan mesti hati-hati karena punya uang dan takut uangnya dicuri. Berbeda ceritanya jika tanggal tua, aku tidak lagi merasa was-was dan mesti hati-hati, soalnya harta apa yang mesti dijaga dan akan dicuri? Hohoho

Image source: https://www.instagram.com/songtripletsmemes/



7.       Menemukan uangmu yang terselip di tempat-tempat tidak terduga
Aku tuh orangnya ceroboh dan suka lupa naruh barang. Nah ternyata sifat jelekku ini ada kalanya berguna juga. Kadang-kadang aku mengira uangku sudah habis atau tinggal sekian, ternyata saat hendak mencuci dan mengecek kantong baju, aku menemukan uang Rp 10.000. Alhamdulillah! Lumayan buat makan siang.
Pernah juga lagi iseng saat merapikan barang-barang di tas, ternyata pas cek kantung kecil di depan tas ransel, ada uang Rp 20.000! Hore! Alhamdulillah! Bener ya rezeki tuh ngga kemana.



Berdasarkan pengalamanku tersebut, aku belajar meski uang dan kebahagiaan berkaitan erat. Saat tanggal tua, aku menyadari bahwa selain uang, masih ada hal-hal lain yang bisa membuatku bahagia dan bersyukur, misalnya bersyukur memiliki orang tua, teman, ibu kosan yang baik, dll.


It is not happy people who are thankful but thankful people who are happy


Ini Kisah Tanggal Tuaku! Kalau kamu bagaimana? Hal menyenangkan apa yang terjadi di tanggal tua? :D

Anime Recommendation: The Anthem of the Heart (2015)

|
Image source: imdb

Sinopsis:


Ketika Jun berada di sekolah dasar, Jun adalah sosok yang bawel dan sangat suka dengan kastil yang ada di gunung, dekat kota tempat dia tinggal. 


Suatu hari, dia pun bermain kesana dan mendapati ayahnya dan seorang perempuan keluar dari kastil tersebut. Jun pun mengira jangan-jangan ayahnya seorang pangeran

Jun yang tidak tahu kalau kastil tersebut adalah love hotel, menceritakan kejadian yang dia lihat kepada ibunya. Ibunya kemudian meminta Jun untuk menutup mulutnya. Jun yang naif tidak memahami bahwa ayahnya berselingkuh. Tak lama kemudian, ayah dan Ibu Jun berpisah. Ketika ayahnya hendak pergi, Jun bertanya mengapa ayahnya pergi? Jika ayah dan ibunya bertengkar, Jun bisa membantu ayahnya untuk membujuk ibunya. Ayah Jun malah menjawab kalau ini semua salah Jun karena Jun bawel.

Jun pun menangis mendengar perkataan ayahnya dan berharap seorang pangeran datang menyelamatkannya. Tiba-tiba muncul pangeran dari telur yang memberi tahu Jun bahwa kata-kata Jun menyakitkan dan dia memberi resleting untuk menutup mulut Jun sehingga Jun tidak lagi menyakiti orang lain. 



Pangeran telur itu memperingatkan jika Jun membuka mulutnya maka Jun tidak akan pernah bertemu pangeran. Sejak saat itu, Jun tidak pernah lagi berbicara.

Semuanya berubah ketika tiba-tiba wali kelas Jun di SMA menunjuk Jun dan 3 teman lainnya (Takumi Sakagami, Natsuki Nitō dan Daiki Tasaki )  untuk menjadi komite event outreach community. 
Sumber: http://anthemoftheheart.com/


Apa yang terjadi dengan Jun? Mampukah dia menolak perintah wali kelasnya? Jika tidak, bagaimana caranya menjalan tugas menjadi komite sementara dia terikat kutukan untuk tidak membuka mulut?






Judul Anime : The Anthem of the Heart/ Beautiful Word Beautiful World / The Heart Wants to Shout/ Kokoro ga Sakebitagatterunda (心が叫びたがってるんだ。)
Sutradara : Tatsuyuki Nagai
Produser: Shunsuke Saito
Penulis naskah :  Mari Okada
Musik :      Mito dan Masaru Yokoyama 
Durasi : 120 menit
Pengisi Suara:
Inori Minase sebagai Jun Naruse
Kōki Uchiyama sebagai Takumi Sakagami 
Sora Amamiya sebagai Natsuki Nitō 
Yoshimasa Hosoya sebagai Daiki Tasaki 



Review:

*Spoiler alert*

Aku mengetahui keberadaan anime ini setelah membaca Anime Review:Kokoro ga Sakebitagatterunda oleh Amanda Nadhira.

Waktu awal nonton dan melihat ayahnya dengan tega bilang kalau itu salah Jun. Hati gue sakit dan rasanya pengen teriak marah ke ayahnya Jun terus bilang “Tidakkah kamu tahu kalau jika terjadi sesuatu (terutama perceraian) pada orang tuanya, anak kecil sering berpikir itu adalah salahnya?!  Yang kamu lakukan hanya memperparah keadaaan! Mengapa ayahnya bersikap kenak-kanakan dengan menyalahkan anak kecil? 

Tapi kemudian aku tertawa getir... bagaimana mungkin aku berharap hal seperti itu pada Ayah Jun?  I mean kalau ayahnya Jun benar-benar dewasa, mungkin dia tidak akan selingkuh.

Kemudian waktu pangeran telur muncul, aku menduga-duga bahwa itu hanya terjadi dalam khayalan Jun. Pangeran telur adalah cara Jun untuk coping atau mengatasi keadaan. Perpisahan orang tua itu berat, terlebih lagi bagi anak kecil seperti Jun. Soalnya waktu SMP, aku juga pernah menciptakan karakter teman khayalan untuk menemaniku yang kesepian karena dimusuhi satu sekolah. Tapi tentu saja aku sadar karakter tersebut tidak ada. Hanya saja it really hurts to did not have any friends, so I tried to cope by having imaginary friends.

Dugaanku diperkuat dengan setiap kali Jun berbicara, Jun sakit perut. Sakit perut tuh salah satu hal yang sering terjadi kalau stress.

Apakah tebakanku soal pangeran Telur-nya Jun benar? Well, nonton aja filmnya ya! ;)

Hal lain yang terlintas di benakku saat tahu bahwa Jun tidak akan membuka mulutnya adalah kasihan ibunya. Aku rasa masa-masa setelah perceraian juga berat bagi Ibunya. Perempuan suka berbicara dan sering komunikasi melalui percakapan. Aku kemudian membayangkan diriku berada dalam posisi Ibu Jun, jika setelah bercerai, anakmu tiba-tiba diam dan tidak mau berbicara, maka aku mungkin berpikir anakku membenciku dan hendak menghukumku.

Why do you do these? Do you hate me so much? Never saying a word!What are you trying to do? Are you doing this to spite me? Jun Mother

Pas liat adegan ini, hati gue kembali sedih. Jun berusaha menutup mulut agar orang-orang di sekitarnya tidak terluka. Namun justru diam juga membuat orang-orang di sekitarnya terluka.
Membuatku ingat pesan di manga Piece oleh Hinako Ashihara bahwa sebenarnya banyak orang yang buruk dalam mengkomunikan maksud dan pikirannya sehingga malah berakhir salah paham dan menyakiti orang lain.

Word can hurts people. You can’t ever take them back.
Even if you regret, you can never take them back. 

–Jun


Gue suka anime ini, tema yang diangkat realistis: tentang keluarga, persahabatan dan cinta. Gue suka melihat bagaimana karakternya berkembang menjadi lebih baik setelah menyadari kesalahan mereka. Alur dan gambarnya juga bagus bikin betah nonton. Musik-musiknya juga enak dan mudah diingat. Habis nonton, aku jadi bersenandung musik di film ini.

Sumber: http://anthemoftheheart.com/


Anime ini benar-benar aku rekomendasikan untuk ditonton! :D

P.S.:

O ia, awalnya aku kecewa sama pairing couple di ending. Sama seperti Jun, aku jatuh cinta sama Takumi. Tapi setelah nonton ulang, mulai mengerti kenapa penulis naskah memilih pairingnya seperti itu. Jadinya happy ending buat semua orang. Selain itu, kalau Jun bersama Takumi, hubungan mereka akan tidak sehat karena Jun merasa sangat butuh Takumi. Aku rasa tidak bersatunya Jun dan Takumi membuat Jun menyadari bahwa meski tidak ada pangeran yang menolong dan mencintainya, hidupnya baik-baik saja.

Post Signature

Post Signature