Top Social

Sekarang atau Tidak Sama Sekali

|
Pagi ini, aku melihat Kak Ibud di dekat tiang bendera. Aku tersenyum melihatnya tapi aku tidak tahu He realized me or not. Tapi, sepertinya dia sadar karena kemudian Kak Ibud datang ke kelasku. Aneh... kupikir dia hendak ke toilet.

Dia bilang He wants to tell his deepest feeling to his angel. (aku belum cerita ya? Saat ini Kak Ibud sedang suka sama seseorang. Dia menamai gebetannya Angel semntara aku menamainya Angie). Aku tertawa mendenganya karena kupikir dia cuma bercanda dan karena sesudahnya kami mengobrol banyak hal yang tak ada hubungannya dengan Angie, eh ralat dia cerita banyak hal dan aku mendengarkannya sambil tersenyum. Aku suka melihat dia tertawa membuatku tertular perasasan bahagia yang sama.

Lalu aku sadar dia serius saat mengatakan mau menyatakan perasaannya. Dia bertanya “De, haruskah Kakak lakukan hal itu sekarang?”
“Apa?” tanyaku kebingungan.
“Tadi. Kakak bilang kan mau tell my deepest feeling.”
“Cie2... Ceritanya mau nembak nih?”
“Ngga, Kaka Cuma mau ngasih tahu perasaan Kakak ke dianya. Kakak ngga minta jawaban.”
“Sama aja. Intinya bilang kalau Kakak suka ama dia kan?
Ya udah sih.. Sekarang aja..”
“Tapi.. di kelasnya ada banyak orang.”
“Mumpung sekarang masih segitu. Kalau siang, makin banyak lagi lho.”
“Ya sih”
“Bukannya tadi Kakak datengnya pagi-pagi sekali sekitar jam 6an? Kenapa ngga bilang saat itu aja?”
“Masalahnya kemarin Kakak teh janjian ketemuan ama dianya pulang sekolah.”
“Ya udah pulang sekolah ja.”
“Kalau pulang sekolah teh Kakak mau ke ITB. Kakak lupa,De”
“Hah?! Kakak mau ke ITB? Minta oleh-oleh pin ya.. Ok?”
“Jadi sekarang gimana nih?”
“Ya udah,sekarang aja.”
“Tapi, Kakak ngga berani.”
“Kalau cara Hana sih Hana bilang ama diri sendiri: Sekarang atau tidak sama sekali.”
“Bener juga. Sekarang atau tidak sama sekali”
Kak Ibud berjalan dengan cepat kemudian berjalan mundur dengan cepat juga.
“Ngga jagi deh. Kakak pilih tidak sama sekali aja.”
Aku pura-pura tidak mendengar dan terus berkata “Sekarang atau tidak sama sekali”
“Sekarang atau tidak sama sekali ya?” Kak Ibud bersiap mengambil langkah pergi.
“Ya udah, good luck ya!!” kataku sambil kembali berjalan masuk ke kelas
“Dih.. mau kemana?”
“Lah.. Kakak kan mau nembak masa Hana di sini?”
“Kamu jangan pergi. Kalau bisa mah pang rekamin.”
“Ngga mau ah. Angie kan tahunya Hana ngga tahu kalau Kakak suka ama dia. Kalau Hana ngerekam mah sama aja bohong atuh.”
“Ya udah, tunggu di sini atuh.”
“iya.. iya..” aku tambah dengan gerakan mengangguk.

Setelah itu,kak ibud bilang kalau dia benar-benar berterimakasih padaku. . Hana senang mendengarnya karena akhirnya hana bisa melakukan sesuatu yg bisa membalas kebaikan kak ibud selama ini.

Halaman 30

|

Halaman 76 : Foto Redaksi

|


Creative Commons License
Majalah C+ by CINEMA2010 (Science One of SMANSAKA) is licensed under a Creative Commons Attribution-No Derivative Works 2.0 UK: England & Wales License.

Halaman 77 (Dibalik Cover Belakang)

|


Creative Commons License
Majalah C+ by CINEMA2010 (Science One of SMANSAKA) is licensed under a Creative Commons Attribution-No Derivative Works 2.0 UK: England & Wales License.

Cover Belakang Majalah C+

|


Creative Commons License
Majalah C+ by CINEMA2010 (Science One of SMANSAKA) is licensed under a Creative Commons Attribution-No Derivative Works 2.0 UK: England & Wales License.

Haruskah ku Menyesal?

|
Haruskah ku menyesal telah melihatmu?
Haruskah ku menyesal telah mengenalmu?
Haruskah ku menyesal telah menyayangimu?
Haruskah ku menyesal karena tertawa akan setiap hal yang telah kau perbuat?
Haruskah ku menyesal saat kau membawakku pada dunia asing yang tak pernah kujamah?
Haruskah ku menyesal karena kau meminjamkan bahumu tiap kali ku menangis? Haruskah ku menyesal karena telah merindukanmu?
Haruskah ku menyesal saat kau membuatku menagis?
Haruskah ku menyesal ketika kita bertengkar?
Haruskah ku menyesal karena telah kau campakkan?
Haruskah ku menyesal?
Haruskah?



English version:
Should I regret?


Should I regret for meeting you?
Should I regret for knowing you?
Should I regret for loving you?
Should I regret because I laugh for everything that you did?
Should I regret when you brought me into a world that I never know?
Should I regret when I cry on your shoulder?
Should I regret for missing you?
Should I regret when you make me cry?
Should I regret when we fight?
Should I regret when you walk out of the door?
Should I regret?
Should I?

Kecewa Tidak Selalu Harus Menangis

|
18.04 WIB tanggal 5 April 2009,.
Dea,teman sekelasku sms begini:
Temend2 ni juara.a..
1 = ipa3
2 = ips3
3 = sbi
moderator = ips2..


Saat itu pukul 21.30 WIB,dan aku baru sempat membacanya karena begitu pulang dari konferensi,aku merebahkan diriku ke kasur dan langsung tertidur lelap.

Pertama kali membacanya,aku tertegun. Aku bertanya-tanya apakah ini kenyataan?? Aku kembali mengingat kejadian saat konferensi. Masih terngiang di telingaku saat juri berkata pada a3 : Karya kalian hampir sempurna.
Aku benci mendengarnya. Tapi entah kenapa saat itu aku masih percaya a1 bisa meraih juara 1. Percaya bahwa CINEMA (Science One of SMANSAKA) bisa mempertahankan juara majalah yang telah dipegang a1 selama 3 tahun berturut-turut.

Saat itu,aku berharap besok terjadi keajaiban bahwa ipa1-lah yang menjadi juara 1.. Entah bagaimana caranya. Aku benar-benar berharap itulah yang akan terjadi besok..

Saat aku memberitahu my mom,beliau cuma berkata "Kalau jeje sedih atau kecewa,menangis aja. Ngga bae lho mendem perasaan."
Aku juga merasa aneh pada diriku sendiri. Biasanya aku mengungkapkan kekecewaan ataupun kesedihanku dengan menangis. Tapi yang kulakukan saat ini hanyalah terdiam & merenung. Aku sama sekali tidak menangis. Suara hatiku bahkan mengatakan aku tidak perlu bersedih ataupun menangis. Karena bagiku,a1 sudah jadi juara. Dan bahkan aku mendapatkan hal yang lebih baik dari sekedar juara, pengalaman membuat majalah. Aku bahkan sekarang bisa mendisain di Corel Draw..
Meski kecewa, aku tidak harus menangis bukan?

Cinta

|
Segala macam hubungan antarmanusia itu mirip pasir dalam genggamanmu. Jika berada pada telapak tangan yang terbuka,pasir itu akan tetap pada tempatnya. Namun jika kau kepalkan tanganmu erat-erat untuk mempertahankannya,pasir itu akan menyembur melalui sela-sela jemarimu. Mungkin ada yang tersisa dalam tanganmu,tapi kebanyakan akan jatuh. Pacaran adalah seperti itu. Kalau dipertahankan dengan longgar, dengan menghormati dan membebaskan orang lain, hubungan cinta itu akan tetap utuh. Tapi jika digenggam terlalu erat, terlalu memiliki, maka hubungan cinta itu akan terlepas dan hilang. (Kaleel Jamison)

Jangan Cepat Bilang Ngga Bisa!

|
Perasaan mampu atau tidak mampu sering kali hanya dibatasi selembar kemauan (Asma Nadia)

I can do

|
I am only one, but I am still one. I cannot do everything, but still I can do something. And because I cannot do everything I will not refuse to do the something that I can do. (Helen Keller)

Konferensi Majalah

|

Akhirnya 5 April tiba juga.. walaupun sebelumnya Hana ngga yakin majalah bisa selesai.. alhamdulillah berkat atas izin Allah, kerja keras, dan keberuntungan akhirnya majalah C+ selesai juga. Hana bahkan ngga nyangka hasilnya bisa bagus. Lebih bagus dari perkiraanku.. =D
Tepat jam 23.00 WIB hari Sabtu, 4 April 2008 majalah C+ sudah jadi satu.. ketika majalah selesai, Hana ngerasa ipa1 alias CINEMA sudah dapet juara satu.. Hana ngerasa ngelambung tinggi dan seolah terdengar suara “Kerja keras Kalian sudah terbayar”. Aah.. betapa melegakannya.. Tapi kami masih harus ngeprint dua majalah lagi kerena yang dikumpulkan buat lomba alias Konferensi Majalah itu harus 3 majalah.

Begitu tiba di sekolah, tahunya harus bawa surat ijin masuk yang dah ditandatangani sama ortu. Dan Tololnya kemarin tuh sama Hana disimpen di kelas.. kayaknya mah udah ilang deh.. haduuh.. haduh.,,. =(
Hana pun meru yang jaganya dan dia bilang Hana harus lapor ke Rian, ketua Panitia. Maka Hana ke ruang panitia dan membujuk Rian sampe jungkir balik (hehehe..) an Rian akhirnya memberikan surat ijin miliknyabuat Hana.. hehehe...

Sekitar pukul 07.30 WIB,Hana dan Ujang membujuk Rian untuk mengadakan teknikal meeting, mengingat acara Konferensi Majalah itu dibuat dengan sangat mendadak. Dan sejujurnya sih, Hana setuju ngga setuju Konferensi Majalah hari ini. Alasan Hana setuju karena kurasa kami semua sudah letih mngerjakan majalah, kalau diundur lagi maka akan membuat beban kami bertambah. Sementara Hana ngga setuju karena tidak ada satu pun guru Bahasa Indonesia kelas XI yang bisa hadir pada acara ini sementara Bu Lati bilang kalau beliau tidak hadir maka kelas kami tidak akan mendapat nilai. O-M-G jadi selama ini a1 capek-capek ngerjain majalah ngga dapet apa-apa gitu??? Tapi, berhubung rapat kemarin hasilnya Konferensi Majalah diadakan hari ini maka mau tidak mau, ipa1 ikut berpartisipasi.

Ipa1 mendapat nomor urut 2 setelah ipa5. Saat persentasi, Derry terdiam cukup lama sehingga penonton ber-Huuuu ria. Tapi untungnya juri begitu selesai mempresentasikan.. para juri meuji desain dan perpaduan warna majalah C+. Namun ke sanan2nya juri banyak mengomentari Cover majalah kami dan jawaban kami sepertinya tidak memuaskan para juri.. Aaargh.. aku benci! Benci!!!! Benci!!! Banyak hal yang kusesalkan...

Dan selesai konferensi, Hana ngebujuk Rian untuk memberikan 2 majalah a1 yang lainnya.. Untungnya sih dikabulkan... =)

Hana harap sih ipa1 memperoleh juara satu.. tapi, Hana tahu apaun yang terjadi Allah selalu memberikan yang terbaik buat Hamba-Nya...

Post Signature

Post Signature