Drama Korea Replay 1988 sudah berakhir! Namun pesan-pesan dalam drama tersebut masih membekas dalam ingatan. Berikut daftar pesan/pelajaran favorit yang kudapatkan setelah menonton drama Replay 1988:
1. Orang tua kita sebenarnya tidak berpengalaman & masih dalam tahap proses menjadi orang tua
Tanpa sadar kita punya ekspektasi tinggi terhadap orang tua kita. Kita sering marah ketika orang tua kita tidak mempelakukan kita dengan adil. Kita sering kali lupa, mereka sebenarnya juga sedang berproses & belajar menjadi orang tua.
Ayah dan Ibu minta maaf. Kami tidak tahu.
Saat kakakmu lahir, kami khawatir bagaimana mengajarinya.
Saat kau lahir, kami khawatir bagaimana membesarkanmu. Saat adikmu lahir, kami khawatir membentuknya menjadi orang baik.
Ayah tidak otomatis menjadi ayah saat kau lahir.
Itu pertama kalinya ayah jadi ayah.
Maka... tolong ikhlaskan kali ini saja
2. Miliki hati yang lapang untuk memaafkan orang terdekat kita.
Orang yang kemungkinan besar menyakiti hatimu adalah orang yang paling dekat denganmu. Hal itu disebabkan mereka tahu banyak tentang kita: kekhawatiran, kecemasan, ketakutan, rasa insecure kita. Sering kali mereka menggunakan hal tersebut (baik sengaja ataupun tidak) dan berakhir melukai hati kita.
Meski begitu kita harus memiliki hati lapang untuk memaafkan mereka karena menyimpan luka hanya menyakiti diri kita sendiri dan pada akhirnya orang terdekat kita/keluarga adalah tempat kita pulang. Maafkanlah karena pada dasarnya manusia rentan berbuat kesalahan dan pelupa.
3. Tidak perlu memaksakan kebenaran untuk bahagia. Terkadang kau perlu ilusi.
Masakan Ibu Sun Woo sebenarnya tidak enak. Namun Sun Woo selalu berkata bahwa masakan ibunya enak dan berusaha menghabiskan makanan yang dimasak untuk menyenangkan hati Ibunya.Sun Woo juga pura-pura tidak tahu ketika Ibunya diam-diam bekerja sambilan untuk membiayai uang kuliahnya.
Apa masalah tenangnya pikiranmu yang penting?
Mencintai bukan cuma masalah ingin memberikan sesuatu
tapi sangat ingin memberikan sesuatu
Bora
4. Orang dewasa juga merasakan sakit, mereka hanya menahannya.
Saat nenek Duk Seon meninggal, Duk Seon keheranan mengapa ayah dan bibinya sama sekali tidak menampakkan kesedihan. Di akhir cerita, kita mengetahui bahwa mereka juga sebenarnya bersedih, mereka hanya menahannya.
5. Bersyukurlah dengan yang kau miliki
Sesuatu yang kita miliki lambat laun terasa membosankan & murahan padahal milik orang lain (sebagus apapun kelihatannya) sebenarnya juga memiliki kekurangan. Kita hanya tidak tahu. Ingatlah, tidak ada yang sempurna di dunia ini. Oleh karena itu bersyukurlah dengan yang kau miliki.
6. Mengenal anggota keluarga dan membuat keluarga yang harmonis adalah proses seumur hidup. (Jika kau memiliki masalah, mintalah saran dari temanmu).
Saat seorang pria mampu menghibur ibunya, dia bisa mencintai.
Jika ingin ibu bahagia, kata-kata "aku butuh ibu" sudah cukup.
7. Orang yang kau cintai (meski dia balas mencintaimu) belum tentu jodohmu
Siapa yang turut mendukung Jung Hwan menjadi suami Duk Seon? Aku juga. Sayangnya akhirnya kita tahu bahwa Jung Hwan bukan suami Duk Seon meski Duk Seon & Jung Hwan pernah saling mencintai. Then I am crying over my latest fictional-character-crush, Kim Jung Hwan.
Pelajaran yang didapat: cinta saja tidak cukup untuk berjodoh.
Pelajaran yang didapat: cinta saja tidak cukup untuk berjodoh.
Kalau kata Fahd Fahdepie mah "Orang yang kau sangka belahan jiwa sering kali hanyalah perantara, atau justru pengalih perhatian dari belahan jiwamu yang sesungguhnya"
source : https://www.instagram.com/ |
Ya meski tidak bersama Jung Hwan, Duk Seon mendapat pengganti yang lebih baik. Buat yang ship Choi Taek dan Duk Seon, selamat ya! Tebakan anda benar! Selamat berbahagia (^0^)/
Source: http://instagram.com/kdramagram/ |
"Fate is also timing..."
"In the end, fate and timing do not just happen out of coincidence. They are products of earnest, simple choices that make up miraculous moments. Being resolute, making decisions without hesitation... This is what makes timing.
He (Taek) wanted her more than I did. And I should have been more courageous. It was not the traffic light's fault. It was not timing. It was my hesitations."- Jung Hwan
Well, kayaknya cukup sekian pesan favorit yang kudapat dari Replay 1988 (sebenarnya masih banyak tapi aku malas mengetik). Hehehe (^_^)v
Kalau kalian bagaimana? Apa pesan favorit setelah menonton Replay 1988? (^0^)/
Btw, menonton drama ini membuatku ingin makan masakan korea! :9
Aku pergi dulu ya mencari makanan korea! (~^0^)~
안녕히 가세요!
Ini beneeeer banget. Banyak bangeeeeet hal yang dipelajari dari Drama ini. Over all, ini drama reply terbaik selama ini (jika dibandingkan dengan sebelumnya).
BalasHapusRasanya tentang keluarga dan kisah persahabatannya itu benar-benar kental sekali.
hana baru nonton replay 97 dan 88 sih dan lebih suka replay 88 :D ya pesan ttg keluarga dan persahabatannya keren :D mengena sekali :")
Hapusteh hanoooy! yg 94 bagus ga siih? kok kayaknya aku ga tertarik ya :D
HapusGak pernah liat ini. Gak punya TV sih :(
BalasHapusBTW, sudah follow blognya, ya?
Hahahaa hana bukan nonton dari TV kok Mba :) Hana juga ngga ada TV di kosan :D
Hapusbisa coba ke http://nontondrama.tv/ :)
Kak Hana cantikaaa!
BalasHapusIh sama banget kayak sahabat aku yang lagi suka nontonin Reply 1988, tapi judulnya Reply deh Kak kayaknya. Dannnn aku juga jadi nontonin hehe. Iya banyak hikmahnya dari drama ini kalo kita 'sadar'. Pemainnya juga ciamik sih yaaa
Aaah kamu nonton juga? Tos dulu (^-^)/\(^-^)
HapusReplay Series ada banyak Ita, replay 1997, replay 1994 dan terakhir replay 1988 :D
Ya pemainnya keren aktingnya.. semua karakternya loveable :)
Terharu bangeeet di pas bagian ke-7 wkwk. Yang lain juga duuh jadi baper :") ini dramanya emang bener2 ngajarin kekeluargaan banget. Pengen nonton lagi jadinya
BalasHapusAudi tim Jung Hwan juga kah? :)
Hapusya nonton drama ini bikin baper :") baper yang bagus tapinya :D
Aku nggak pernah nonton pilm KOrea, mba.
BalasHapusKarena selalu terasa asing dengan bahasanya, mba. Tapi jadi terinformasi dengan pesan moral di balik drama Korea :)
Makaish mba
hahaha hana juga ngga bisa bahasa korea.. pernah belajar pas kuliah tapi sekarang banyak lupanya :D
HapusAda subtitle kok Mba Alida, tenang aja :D
Sama2 :D
setujuuuu bangeeeet.. duuh suka banget banget banget sama drama ini sampe diulang berkali-kali. hihihi sayangnya kita beda tim nih heheehe.
BalasHapussalah satu adegan favorite selain yang disebutin hana diatas adalah waktu junghwan nyiapin surprise buat ibunya yang lagi masa-masa menopouse. uuw sweet :')
wah tim choi taek? hana juga pernah jadi tim choi taek..
Hapuswaktu episode 1 dukung choi taek, tapi episode 2 dan seterusnya pindah jadi tim jung hwan..
Hahhaha
ya, suka banget adegan surprise pas ibunya lagi menopouse.. :")
Jung hwan so sweet banget idenya :3
Aku baru kelar nonton mba hanaaaa...tolong masih susah move on T^T aku jg team jung hwan aaaaaaaaa... Tp tak apa ..jung hwan buat aku aja /apaaaa xD. Abis nonton dramanya cari behind the scene nya nangis semua euy pemerannya. Baru drama ini yg aku suka ikutin semua cerita tokohnya :) bakalan membekas nih drama
BalasHapusI feel you
Hapusawal selesai nonton, merasa masih susah move on
(^-^)/(;_;)
salah satu niat nulis postingan ini biar move on dar Jung hwan..
ya setuju banget, semua karakternya loveable :")
keren banget penulis naskahnya bisa menciptakan karakter yang bisa disukai dan kagum sama acting aktor2nya yang menjiwai karakternya :)