Top Social

Kalau kita akan menikah...

|

To Mr Right
(although today I don’t know who you are, what you did and where you are)

(˘˘)



nanti kalau kita akan menikah (dari facebook fanpage darwis tere liye)
maka demikian, saran dr sy (Darwis Tere Liye):
1. tdk usah buat kartu undangan muahal2, sy tahu, ini urusan sekali seumur hidup, mau yg spesial, mewah, tp buat apa? sebagian besar kartu undangan itu berakhir di kotak sampah. kecuali kalau ditulis di kartu undangannya: 'please, harga kartu undangan ini rp 2
0.000/buah, jd angpao hadiah pernikahannya minimal 10x dr itu. jadi buatlah yg elegan tp sederhana. berkelas tp murah meriah. well, tips detail soal ini, tanya sama pak tukang bikin undangan. di jakarta, di dekat tebet sana, ada pasar yg penuh ratusan loket bikin kartu undangan, tinggal pilih.

setuju (˘˘)
walaupun hana belum ketemu kamu, mr. right
 tapi dari dulu cita2 hana tuh kalau nikah ngga pake surat undangan. Hana punya pikiran yang sama kayak tere liye, semahal-mahalnya kartu undangan akhirnya dibuang ke tempat sampah. Ide hana sih pengennya undangannya berupa sapu tangan. terus kalimatnya ditulis pake sulaman/bordir/cetakan gitu.. tulisannya singkat aja misalnya

bismillah
assalamualaikum
dateng yuk ke pernikahan
@mrright and @hanabilqisthi
\(^-^)/
pada tgl… di…
more info: no hp dan alamat website gitu


alasan hana pilih sapu tangan karena hana sering dikenal suka bawa tissue kemana-mana tapi kan ngga mungkin kalau undangannya tissue, jadi hana sih mikirnya pake sapu tangan. Semoga dengan pake sapu tangan, mereka langsung inget hana terus langsung bilang “ooh.. yang mau nikah tuh si Hana” atau setidaknya sapu tangan itu berguna buat yang diundang. Cuma waktu hana cerita ide ini ke temen2 hana, mereka bilang sapu tangan itu artinya perpisahan  dan bahkan mereka bilang “Loe mau cerai duluan, Na sebelum nikah?”  Ya kali -.-“


entahlah pokoknya hana pengen undangannya multifungsi, bisa dipake selain sebagai undangan. pake mug aja kali ya?
*pikirinnya entar aja, Na.. nemuin calonnya dulu baru mikirin undangan* hehe 

2. tdk usah pakai musik2 yg aneh2. sy tahu, undangan nanti bengong kalau tdk ada hiburan. hanya saja, terserah, apakah mau lbh ramai dihadiri penghuni langit atau penghuni bumi? musik gamelan, boleh. tradisional boleh. nasyid yg simpel boleh (karena ada juga nasyid yg kencang2, mengganggu). lagu jazz juga boleh. tp jangan pernah dangdutan, organ tunggal dgn penyanyi2 seksi--ada juga jazz dgn penyanyi berpakaian tak sopan. musik arab? jelas tdk boleh kalau pakai penari perut. ngerti kan? arab tdk otomatis islami.

setuju (˘˘)

3. tdk usah pakai foto pre-wedding segala. tdk usah deh. nanti sj, foto post-wedding. sebenarnya buat apa sih foto pre-wedding? sy coba buka kamus tebal, melongok buku2, website, tdk ada alasan kokoh kenapa foto pre-wed harus ada. buat kenangan? hehe, ini argumen lucu sekali--terserah deh kalau ada yg tdk ketawa dan tetap ngotot pre-wed.

setuju (˘˘)

4. pawang hujan. aduh, celaka urusan. seperti tdk punya Tuhan. di hari pernikahan yg mengharap berkah, kita malah menugaskan orang komat-kamit baca mantera mengusir hujan--biar undangan bisa datang kinclong gitu. bagus betul. jika kita membenci hujan, maka kita membenci kitab suci--cek ayat2nya dlm kitab suci. ingatkan seluruh keluarga, jangan pernah pakai pawang hujan. ini juga termasuk berharap berkah dengan tanggal2 tertentu, takut menikah di tanggal lain karena nanti celaka, kramat, dsbgnya.

(˘˘)

5. menyebut2 kebanggaan, gelar, peristiwa dll dalam prosesi pernikahan. ada saja pernikahan yg menghabiskan 10 menit utk membacakan CV pengantin. sy pikir tdk perlu, karena itu tdk ada relevansinya dgn akan selanggeng apa pernikahan kita.

eh??! ada yang beginian? Σ(Д|||) hana malah baru tahu

6. tentu sj, jangan bermewah2. sy tahu, pernikahan itu milik keluarga. ada keinginan orang tua, ada  ambisi orang tua. tp berusahalah utk di-rem. karena eh karena, yg paling penting dr sebuah pernikahan adalah pengharapan. apa itu pengharapan? doa. doa2 yg dipanjatkan. ketika doa itu berpilin ke atas, menyatu, maka semoga berbuah keluarga yg baik2, keturunan yg baik2.

(˘˘)


7. terakhir, bukankah kita sepakat bahwa pernikahan itu adalah eh adalah ritual suci? penuh khidmat? maka pastikan, jangan sampai ya, amit2, gara2 resepsi kita jadi meninggalkan shalat, diburu2, dijama' qashar pula.

nah, silahkan. mau dituruti atau tdk sarannya. bebas. namanya juga saran.

(˘˘)

Mr. Right sendiri gimana? setujukah? ˆ‎​​​​ʃƪ)
Be First to Post Comment !
Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung :D
Yang menulis belum tentu lebih pintar dari yang membaca
Jadi, silahkan kalau mau memberikan kritik, saran, umpan balik & pujian.
:D

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Post Signature

Post Signature