Sabtu, 29 Mei 2011
Hari Sabtu kemarin tanggal 28 Mei 2011, Hana bareng Kathy (dari ajakan Kathy) dateng ke acara japan Matsuri yang diadakan sama Univ. Pancasilan (UP).
( ˆ⌣ˆ)/\(ˆ⌣ˆ )
( ˆ⌣ˆ)/\(ˆ⌣ˆ )
Kita berangkat naik angkot dan sempat terjadi kebodohan yang kami berdua lakukan. Hm... How am I supposed to explain? (⌣́_⌣̀). Pokoknya kami mengira kalau kami salah naik angkot saat angkot berbelok ke kanan dan kami pun meminta berhenti Setelah berjalan ke sisi yang satu dan tidak ada angkot yang berhenti. Lalu tiba2 Hana ingat kalau depok kan emang jalurnya selalu di bagi 2 dan berakhir di tempat sama. Hana merasa bodoh dan bersalah sekali sama Kathy. ( ° ▿ °|||)
Kesalahan yang Hana lakukan adalah sebagai teman langsung setuju ketika Kahty bilang kami salah jalan dan bukannya bertanya pada supir angkot apakah angkot yang kami tumpangi benar-benar menuju UP. Ketahuan banget deh Hana kuper dan tidak peduli ma jalan. Padahal jalan tsb sering Hana lalui kalau Hana mau pulang ke Karawang. Hana merasa bersalah karena pas awal naik angkot Kathy bilang uangnya tinggal sedikit, pas belakangan Hana baru ketahui maksudnya adalah uang recehnya yang tinggal sedikit.
Kathy sebagai orang yang mengajak Hana juga merasa bersalah dan dia bilang akan membayari ongkos angkot Hana. Sebenarnya Hana ingin menolak tetapi Hana ingat kalau Kathy itu melankolis. Kalau Hana menolaknya mungkin Kathy akan merasa terus kepikiran. Well, sebenarnya itu yang Hana rasakan kalau Hana merasa bersalah. I want to do something sebagai bentuk minta maaf atau merasa bersalah dan kalau orang tsb menolak, Hana trus kepikiran. Berhubung kami berdua sama2 melankolis, Hana berpikiran mungkin Kathy feel the same way.
Hal yang membuat Hana cukup aneh adalah yang mengadakan acara tersebut adalah himpunan Mahasiswa Elektro. Kathy mau memperkenalkan Hana ke musik rock jepang. Selama ini hal yang Hana suka dari Jepang adalah komik, anime, dan dramanya. Saking sukanya, gue sempet bercita-cita punya suami orang Jepang. Tapi sekarang Hana membatalkan cita-cita tersebut. Soalnya, kayaknya jarang orang Jepang yang beragama Islam. Selain itu, alasan kedua adalah masalah lidah. Hana suka masakan jepang kayak sushi, takoyaki, okonomiyaki, (˘ڡ˘) akan tetapi Hana ngga suka bau amisnya. (˘╭╮˘) I don’t think I can stand it if i gonna eat it every day. Kalau pas event2 tertentu sih ngga masalah.
Balik lagi ke acara Japan Matsurinya. Gue ma Kathy sama2 beli teh Poci plus susu. Mungkin selera kami sama. (っ˘▽˘(˘⌣˘と). Tapi harganya mahal. 5000 (~-_-)~
O ia, ini foto Hana bareng Kathy tapi Hana ambil diam2 soalnya Kathy bilang dia ngga mau difoto. Hehhe...
Pas dateng ke acara Japan Matsuri, Hana jadi inget Beck Movie. Hana inget adegan dimana banyak penonton yang memilih pindah ke Beck stage. Kesimpulan gue sih musik yang bagus emang bakal menarik penonton. Well, hal yang hampir mirip juga terjadi. Pas band-band bagus, banyak penonton yang maju ke dekat panggung untuk mendengarkan. Hana juga ngga ngerti musik mereka tapi kalau Hana ngerasa musiknya bagus Hana memilih untuk berdiri dan mendekat. Band yang Hana tonton pertama kali dengan jarak amat sangat dekat adalah Fukainomori. Hana suka baju vokalisnya. Mereka juga bagus mainnya.
Beberapa band lain yang menurut Hana bagus mainnya:
1. Giri bangun bawain onmyo-za sama galneryus. ♉('▿^)♉
Mereka keren banget. Padahal sebelumunya gue lagi bosen dan berharap pengen pulang. Namun, pas mereka main, gue langsung terpana. (♡o♡) Suara penyanyinya keren dan bisa mencapai nada tinggi tanpa bikin telinga Hana sakit. Permainan gitarnya juga keren.
Ni foto mereka (harap maklum kalau kualitas gambar jelek karena kualitas kamera HP Hana jelek):
Gue langsung bilang ke Kathy untuk meminta ke Kathy untuk mengundang mereka saat Natsunohi AAJ Psikologi UI.
2. Ruin arc yang covering dir en grey juga keren. Kathy ngajak gue untuk menonton mereka persis depan panggung dan telinga Hana tidak merasa sakit. Hana merasa harmoni permainan mereka bagus. Hana merasa mereka seolah bilang kalau musik yang mereka mainkan itu satu kesatuan. Kathy bahkan mengajak mereka foto bareng.
3. Seize, Mereka bawain exist dan trace. Kata Kathy Vocalist nya bernama Dii dan dia anak sastra jepang UI.
4. Tokyo lite, gue suka jenis musik yang mereka bawain Reggae/ngejazz ngitu. Yah walaupun gue ngga ngerti arti liriknya.
5. Yang terakhir gue tonton itu samusa candy. Gue bingung kenapa pemain bandnya pakai baju pink padahal sebelumnya rata2 yang manggung itu pakai baju hitam. Kata Kathy sih band yang mereka covering itu emang pembawaannya cute.
Sebenarnya Kathy ngajak gue nonton band favoritnya, Ravelin. Tapi tahunya mereka ngga jadi manggung. Kathy sempet ngeluh dan merasa menyesal telah dateng. Tapi berkat band-band yang telah Hana sebutkan di atas, Kathy dan Hana merasa kami tidak sia-sia datang.
Buat band-band yang lain bukannya jelek, tapi masalahnya Hana ngga ngerti musik rock ataupun metal. Satu hal yang pasti adalah Hana kagum mereka berani tampil dan bisa mainin alat musik.
Hana sempet keliling stand buat bazar nyari kado buat Ranti tapi sayangnya Hana ngerasa ngga ada yang sesuai.
Sebenarnya ada saat Hana ngerasa boring dan Kathy sepertinya menyadari hal tersebut dan meminta maaf. Sepertinya muka Hana benar2 tipe yang mudah ditebak. Kata temen Hana, Iung, Muka Hana gampang ditebak karena ekspresi Hana sedikit. (⌣́_⌣̀)
Saat bosan, Hana menyakinkan diri Hana sendiri yang Hana lakukan itu supaya bisa lebih dekat sama Kathy. Hana lagi berusaha memahami hal yang dia sukai. It must be fun if you have something in common with your friend. Hana juga senang kalau ketemu orang2 yang punya hobi atau hal yang disukai sama kayak Hana. Dulu waktu SD, Hana merasa Hana satu2nya orang yang suka baca noel dan buku. Hana kesulitan mencari teman yang bisa diajak bertukar pikiran. Walaupun, sepupu2ku suka mendengar cerita Hana, mereka biasanya bilang kalau merak tidak mengerti apa yang Hana ceritakan.
Kami pulang dari UP jam 17:50.
Sepulang dari UP, Hana seperti biasa cerita tentang buku personality plus karya Florence L. Hana percaya banget isi buku tersebut tentang karakter Koleris, Melankolis, Sanguinis, dan Pleghmatis.
Lalu Kathy cerita kalau dia lebih suka gue yang sekarang karena lebih melankolis. Dia pilang dia dulu ngga suka Hana di semester yang pernah bilang kalau niat Hana aktif tuh supaya Hana famous dan Hana belajar demi mengejar nilai.
Hana sempat kaget mendengarnya. Soalnya Kathy tidak menunjukkan sikap membenci Hana waktu semster satu. Untungnya Hana yang sekarang sudah menyadari kalau tidak mungkin semua orang menyukai Hana jadinya Hana ngga begitu sakit hati waktu mendengarnya. Hana menghargai Kathy yang jujur bilang Hal yang tidak disukai dari Hana. Hana jadi terbiasa karena di asrama, temen2 asrama Hana banyak yang berani bicara blak-blakan tentang hal yang ngga mereka sukai tentang Hana. Waktu awal, Hana merasa sangat ingin menangis.
Hana kan selama ini dibesarkan di lingkungan Sunda, yang kalau ngga suka sama orang diomongin di belakang. Kalau udah parah banget, baru diomongin di depan orangnya. Terlepas dari orang bilang kalau mereka membenci orang2 yang ngomongin mereka dari belakang, Hana yang sekarang justru berterima kasih. Hana dulu sering diomongin di belakang pas jadi ketua OSIS SMP 1 Karawang. Kalau diingat lagi, Hana merasa sangat bersalah sama temen2 Hana karena Hana dulu sangat otoriter. Sepertinya Hana adalah ketua OSIS terburuk. Hana masih ingat ketika Hana duduk di teras sambil baca buku Harry Potter 2. Temen2 Hana dateng dan mereka berbicara tentang kejelekan Hana. Mereka mengira Hana tidak mendengar karena biasanya Hana kalau lagi baca novel, ngga aware ma sekeliling Hana. Saat itu, Hana pengen bunuh diri mendengarnya. (ʃ˘̩̩̩_˘̩̩̩ƪ)
Hana juga ingat waktu itu Hana dekat sama ketua MPK, Yunita. Banyak teman Hana yang memberitahu kalau Yunita sering ngejelekin Hana dari belakang. Awalnya Hana sempat ngga percaya tapi Hana ingat saat itu dia datang dan minta maaf sama Hana. Anehnya, Hana ngga marah sama sekali. Hana malah merasa jika Hana berada di posisi Yunita, i’ll be do the same thing. Saat Hana dekat sama Yunita, banyak yang sedang memusuhi Hana. Hana mengira Yunita melakukan hal tersebut agar dia tidak dimusuhi orang2 yang memusuhi Hana. Hana percaya ngga ada seorang pun yang ingin dibenci, punya musuh, attaupun dikritik. Dari pengalaman tersebut, Hana belajar bahwa mereka ngomongin Hana di belakang karena mereka tidak mau Hana sakit hati. Mereka tahu kalau mental han sebenarnya bukan mental yang kuat menerima kritikan.
Sementara orang2 yang berani mengkritik Hana, Hana juga berterima kasih sama mereka. Mereka peduli sama Hana. Mereka berharap Hana berubah jadi orang yang lebih baik. Baik diomongin di belakang atau mengkritik secara terang2an Hana mengganggap kedua hal tersebut sebagai bentuk kepedulian teman2 Hana sama Hana. Cuma yang satu itu pemalu dan yang satu lagi itu pemberani. Kalian yang baca ini, ngga perlu setuju sama pemikiran Hana. Hana cuma memaparkan apa yang menurut Hana benar, bukan memaksa kalian mempercayai sesuatu yang Hana anggap benar.
Kalian membaca blog ini saja Hana sudah sangat berterima kasih. (»'⌣'«)
Balik lagi ke soal kritik Kathy, well hana juga merasa dulu niat Hana untuk jadi mahasiswa yang aktif demi ketenaran itu rendah sekali. Hana belajar saat di BWB. Pemimpin yang baik itu niatnya melayani, bukan mencari popularitas. Hana merasa malu sama diri Hana sendiri dan berniat untuk memperbaiki diri.
Hana dulu melakukan itu karena berharap dengan menjadi terkenal, teman2 Hana bakal nyapa Hana duluan. Sifat Hana yang melankolis membuat Hana malu untuk menyapa terlebih dahulu. Dan keinginan Hana memang tercapai, awal masuk kuliah banyak sekali yang menyapa Hana “Hai Hana Bilqisthi dari kelompok dua.” ^_^
Hana senang sekali sampai Hana kemudian mengetahui betapa buruknya perbuatan Hana. Seharusnya daripada aktif karena berniat menjadi terkenal, Hana sebaiknya merubah sikap Hana yang malu ataupun takut untuk menyapa duluan. Bahkan, Waktu acara persembahan angkatan mahasiswa psikologi Ui angkatan 2010, akademos award. Hana dipercayai temen2 Hana mendapat predikat the most active maba (mahasiswa baru) female catagory. Sekarang tiap kali, Hana melihat piala penghargaan tersebut,
Hana merasa malu sama diri sendiri dan merasa tidak layak. Temen2 Hana sangat baik sama Hana. (ʃ˘̩̩̩_˘̩̩̩ƪ)
Di satu sisi, hana bersyukur punya teman2 yang begitu baik sama Hana. Hana minta maaf ya temen2 Hana karena memiliki niat yang buruk. Hana minta maaf karena Hana tidak berusaha lebih keras mengenal kalian dan malah meminta atau berharap kalian yang lebih dulu mendekati Hana. Hana meminta maaf karena Hana aktif bukan karena niat tulus sepenuh hati tetapi karena ingin menjadi terkenal. I don’t know how to say a proper word. Hana meminta maaf sebesar-besarnya sama kalian.
Soal nilai, Nova, Jeany dan Fida udah lebih dulu mengkritik Hana. Hana bersyukur mereka melakukannya, Hana jadi ingat Hana masuk psikologi tuh karena Hana suka Psikologi, Tapi, Hana tetep menganggap nilai adalah sesuatu yang penting. Hana menganggap nilai sebagai indikator pemahaman dan kerja keras. Walaupun yang dapet nilai bagus, belum tentu karena dia paham dan bekerja keras, bisa aja karena nyontek (ngga paham dan kerja keras) atau jenius (ngga kerja keras). Akan tetapi, Hana percaya orang yang paham dan bekerja keras akan dapet nilai bagus, minimal lulus mata kuliah/pelajaran tersebut. Jadi, kalau Hana dapet nilai jelek, tandanya Hana belum paham dan kurang bekerja keras dalam belajar. Sifat melankolis Hana membuat Hana percaya jika prosesnya baik maka hasilnya akan baik. Bukan berarti, Hana ngga pernah nyontek. Hana juga pernah dan Hana mnyesalinya. Hal tsb biasanya terjadi ketika Hana lebih menekankan hasil akhir dibanding proses. Makanya, semenjak masuk kuliah Hana berjanji sama diri Hana sendiri untuk tidak menyontek. Alhamdulillah sampai saat ini berhasil, doain aja sampai Hana meninggal nanti Hana tidak akan pernah menyontek lagi.
Sebelum Jeany, Nova dan Fida mengkritik Hana, Iung dulu juga sering bilang ke Hana kalau Hana terlalu mementingkan nilai, menurutnya yang pentingnya adalah pemahaman. Namun, Hana tidak pernah mendengarkannya dia tidak berhasil membuktikan kepada Hana bahwa pandangannya lebih baik, soalnya nilainya sering tidak lebih baik dari Hana. Tapi kalau dipikir2 lagi, sebenarnya kami berdua punya maksud yang sama tetapi cara mengungkapkannya berbeda.
Bagaimana menurut kalian?
Hana curhatnya udah dulunya, mau belajar metpen ini. Wish me luck ya \(•ˆ⌣ˆ•)/
Be First to Post Comment !
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung :D
Yang menulis belum tentu lebih pintar dari yang membaca
Jadi, silahkan kalau mau memberikan kritik, saran, umpan balik & pujian.
:D