"Han, loe bolak balik ke tempat kerja naik kereta? Jadi pepes
gitu? Gue sih ngga mau."
Gue cuma bisa ketawa ngedenger komentar temen gue soalnya
pertama kali datang ke UI dan ngeliat kereta pas jam pulang kerja, gue juga
berpikir hal yang sama.
Gue kira gue bakal ngga bisa pulang pergi kerja naik kereta. Ngebayangin rebutan masuk kereta di jam-jam sibuk dan berhimpit-himpitan di dalam gerbong.
Ngeliat aja udah stress apalagi ngalaminya.
Hihihi
Awal-awal pulang pergi naik kereta, badan gue remuk.
Apalagi kaki gue.
Tapi sekarang sih gue mulai terbiasa dan bisa bawa enjoy.
Dan ini berkat Allah yang telah membuat gue berprasangka baik
padaNya.
La haula wala kuwata ila billah
Gue pernah baca kisah tentang seorang lelaki buta yang
terjatuh ketika hendak menuju masjid
Keesokan harinya ada pria yang membantu memapahnya ke mesjid
sehingga lelaki buta tsb tidak jatuh lagi.
Dan pria ini membantu lelaki buta ini setiap hari.
Sang lelaki buta ini pun bertanya pada lelaki yang membantu
dirinya “Siapakah Anda? Saya ingin berterima kasih.”
Sang lelaki tersebut menjawab bahwa dirinya adalah setan dan
betapa terkejutnya sang lelaki buta ketika mendengarnya
“Kalau kau setan, mengapa kau membantuku pergi ke masjid?”
“Dulu waktu kau hendak pergi ke mesjid, kau pernah terjatuh
dan karena itu Allah mengampuni setengah dosamu. Aku takut jika kau kembali
terjatuh, Allah akan mengampuni seluruh dosamu atau lebih baik dari itu”.
Cerita tersebut mengingatkan ku pada hadits:
Sesungguhnya di antara dosa-dosa ada yang tidak bisa dihapus
(ditebus) dengan pahala shalat, sedekah atau haji namun hanya dapat ditebus
dengan kesusah-payahan dalam mencari nafkah.
(HR. Ath-Thabrani)
Kalian tahu? Sekarang tiap kali aku masuk kereta ataupun
turun kereta dan mendapati diriku kesakitan atau kecapaian, aku menganggap ini
sebagai mekanisme pembersihan dosa (amin semoga saja).
Aku tidak tahu apakah Allah membersihkan dosaku atau tidak.
Tapi anggap saja aku memilih berprasangka baik padaNya.
Jikapun tidak, aku tahu aku tidak pernah kecewa dalam
berharap padaNya.
Setidaknya aku sekarang selalu tersenyum saat naik dan turun
kereta.
Alhamdulillah.
Allah memang baik. :)
Post ini harusnya gue post waktu 2014 lalu tapi lupa karena tertimbun dalam komputer,
hahaha.
Soalnya sekarang gue udah kost di dekat tempat kerja, jadi
alhamdulillah ngga perlu pulang-pergi naik kereta.
Semoga post ini bisa menghibur atau menyemangati yang masih pulang pergi kerja naik kereta.
Be First to Post Comment !
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung :D
Yang menulis belum tentu lebih pintar dari yang membaca
Jadi, silahkan kalau mau memberikan kritik, saran, umpan balik & pujian.
:D