Tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah
Banyak yang bertanya mengenai pengalaman Hana yang lulus 3,5 tahun :) Hana akan mencoba menjawab :)Kenapa Hana pengen lulus 3,5 tahun?
Keinginan untuk lulus 3,5 tahun itu udah ada semenjak Hana masuk kuliah. Alasan utama sih masalah ekonomi, mengingat yang menanggung biaya hidup dan kuliah Hana itu Umi (Allah menitipkan rejeki Hana via Umi). Hana ngga mau ngerepotin Umi lama-lama. :) Biaya kuliah dan hidup satu semester kan lumayan gede juga :) Kalau bisa diusahakan untuk berhemat, mengapa ngga? Alasan lain pengen lulus 3,5 tahun karena ngerasa keren aja kalau bisa lulus 3,5 tahun. Hahahahhaha
Sebenarnya sempet mau membuang keinginan lulus 3,5 tahun mengingat Hana mengambil peminatan psikologi sosial dan klinis, dimana kedua peminatan tersebut masih ada mata kuliah wajib di semester tujuh dan juga belum nemu (kenal/tahu) senior yang dengan peminatan sosial klinis lulus 3,5 tahun.
Hal yang membuat terpacu lagi untuk lulus 3,5 tuh karena Hana udah sesumbar bilang pengen lulus 3,5 tahun dari awal masuk kuliah jadinya umi, abi dan temen-temen hana banyak yang nanya rencana Hana untuk lulus 3,5 tahun. Hahahahahah
Alhamdulillah Hana ketemu Kak Asma dan curhat sama dia. Kak Asma bilang mungkin kok peminatan sosial-klinis lulus 7 semester, cuma akan banyak pengorbanan, dan mungkin akan banyak malam-malam tanpa tidur. Habis curhat sama Kak Asma, jadi makin optimis :) Alhamdulillah :D
Selain sama Kak Asma, Hana juga curhat sama Kak Senza, Kak Reno dan Kak Ninis mengenai kegamangan Hana untuk lulus 3,5 tahun dan menemukan pesan yang intinya : Doing something later is not the same with doing something better :D
Hana sempet berpikir kalau mengerjakan skripsinya di semester delapan, mungkin Hana akan lebih baik dan lebih fokus jadi hasilnya lebih baik tapi sebenarnya belum tentu. Ngga ada jaminan kalau skripsi Hana akan lebih baik kalau dikerjakan di semester delapan. :)
Bagaimana cara menentukan topik skripsi?
Ini termasuk hal yang sulit karena minat Hana broad banget. Kayaknya hampir semua topik di psikologi Hana suka. Hahahah. Diperparah dengan sifat Hana yang banyak maunya dan perfeksionis. Dari semester enam itu udah mulai baca-baca jurnal dan skripsi-skripsi senior tapi semua berasa seru. Hm..
Sampai tiba-tiba Nia nyeletuk "Han, loe mau ta'aruf kan? Kenapa loe ngga neliti tentang itu aja?"
0_0
Eh emang ta'aruf bisa diteliti ya?
Berangkat dari celetukan Nia, Hana menemukan bahwa ternyata udah pernah ada penelitian ta'aruf tahun 2005-2006 tapi kebanyakan kualitatif.
Setelah itu, bertekad meneliti tentang ta'aruf. Hohohoho :D
Sejak Kapan Mulai Cari PS (Pembimbing Skripsi)?
Hana baru mencari PS saat liburan dari semester enam ke semester tujuh. Sebenarnya pengen mencari PS dari semenjak semester 6 karena dapet nasehat kalau yang lulus 3,5 tahun itu memulai skripsi dari jauh-jauh hari. Intinya lebih cepat mulai, lebih baik. Tapi berhubungan semester enam masih galau topik, masih ragu juga untuk mencari PS, mengingat saran dari Mba Ira (manajer pendidikan) , PS adalah dosen yang ahli pada topik yang kita inginkan untuk skripsi. Sempet stress juga sebenarnya karena Hana masih belum dapet PS di semester enam karena Hana melihat beberapa teman Hana yang memang niat untuk lulus semester tujuh udah dapet PS dan anehnya lagi semester ini tuh Hana selalu telat daftar payung seorang dosen yang Hana suka topiknya. Entah kenapa Hana gagal mulu, keduluan orang.
Nah setelah Hana tahu Hana pengen skripsi tentang ta'aruf, dari Hana liat sih skripsi senior yang ta'aruf itu pembimbing skripsinya Prof. Sarlito, tapi beliau udah pensiun, ngga mungkin Hana meminta tolong beliau jadi PS. Terus Hana inget kalau pakar pernikahan itu Mba Adriana. Jadinya memberanikan diri untuk menghubungi Mba Adriana . Alhamdulillah Mba Adriana mau untuk bertemu Hana :) Dari pertemuan dengan Mba Adriana, beliau secara halus menolak Hana karena beliau sibuk tapi karena tahu Hana minat ta'aruf, Mba Adriana merekomendasikan Hana untuk bertanya kepada Mba Sari. Sempet sedih karena ditolak Mba Adriana tapi inget cerita salah seorang temen Hana yang juga ditolak pada kesempatan pertama mencari PS. I feel better. Terus nanya deh ke Mba Sari dan alhamdulillah Mba Sari bersedia \(^0^)/
Nah, setelah tahu Hana ingin lulus 3,5, Mba Sari menyarankan untuk mencari teman satu payung, sebenarnya pengen ngajak MSC tapi Hana tahu mereka ngga minat topik beginian. Hahaha .. Akhirnya Hana mengajak Ria dan Shahnaz yang kebetulan magang bareng.
Dari pencarian PS ini Hana belajar bahwa "Ini bukan tentang siapa yang lebih dulu memulai, tapi siapa yang berhasil mencapai finish lebih dulu :)". Insight ini Hana dapatkan karena beberapa temen Hana yang mendapat PS dan memulai pengerjaan skripsi terlebih dahulu dibanding Hana, ternyata batal lulus 3,5 tahun. Terus ada juga temen Hana yang memulai skripsi lebih telat dari Hana ternyata berhasil lulus 3,5 tahun.
:)
Sampai sini dulu ya :)
Nanti insya allah disambung lagi :)
Tenang aja, masih banyak yang pengen Hana ceritakan terkait pengalaman mengerjakan skripsi ini :)
Baca juga Tips Lulus Kuliah S1 3,5 tahun
keren Hana cepet sarjananya :)
BalasHapusya alhamdulillah :D Makasih re :D
HapusAssalamualaikum Kak Hana, saya Aisha, kebetulan sama2 kuliah di psikologi dn sudah merencanakan lulus 3.5 tahun juga :) Terimakasih buat sharingnya kak, jadi semakin semangat setelah baca cerita kak Hana :D
BalasHapuswaalaikumsalam :D salam kenal aisha :D alhamdulillah kalau memang bermanfaat. semoga sukses ya :D
Hapus