Pido~ begitulah orang-orang bilang bagaimana aku biasa memanggil sahabatku, Fida. Sumpah, sejujurnya aku merasa memanggilnya Fida, pakai F, tapi orang-orang bilang aku pakai P. Hehehe
Sahabatku yang bernama Hafida Dewi Kusuma ini sering disangka
sebagai saudara kembarku atau adikku padahal aku tidak pernah mengklaim
demikian.
Menurutku dari segi fisik kesamaan kami adalah: kurus dan
pakai kerudung. Selebihnya ngga ada, jadi kenapa orang-orang sering menyangka
kami saudara kembar atau bersaudara? It still mystery to me.
Meski kuakui, Fida sudah seperti saudara bagiku. Selama 3,5
tahun kuliah di UI, kami “tumbuh” bersama.
Aku pertama kali kenal Fida pas jaman mahasiswa baru di asrama UI, kamar
kami kebetulan berhadapan-hadapan. Dan
ternyata ketika kami pindah dari asrama ke kosan pun, kamarku dan Fida tetap
berhadap-hadapan.
Kalau pakai teori psikologi, mungkin kami dekat karena
faktor proximity (kedekatan lokasi). Apapun itu, aku jadi sering ngobrol dengannya.
Fida bilang bahwa aku adalah psikolog pribadinya, tapi jujur saja aku justru
merasa dia psikolog pribadiku karena dia pendengar yang baik dan aku merasa
intensitas aku bercerita padanya lebih banyak dibanding dia cerita padaku. Aku
bisa menceritakan apa saja padanya: ringkasan kegiatan sehari-hariku, hal baru
yang kupelajari di psikologi, SALAM, kisah cintaku, buku-buku yang aku baca,
film yang aku tonton, dan lain sebagainya.
Fida itu editor pribadiku. Tiap kali membuat tugas esai
psikologi, aku sering meminta tolong padanya untuk memberikan umpan balik dan
memberi tahu bagian mana yang dia tidak pahami. O ia aku lupa bilang, (bagi
yang belum tahu) Fida itu jurusannya akutansi. Thanks to her, aku jadi belajar
tentang ekonomi dan akuntasi kalau dia lagi cerita tugas-tugas dan mata
kuliahnya.
Fida juga teman seperjuanganku dalam hal akademik. Aku
bersyukur dia mengambil keputusan untuk mengambil Semester Pendek dan juga
lulus di semester 7 sehingga aku tidak merasa sendirian dan memiliki teman yang
menyemangati dan bertukar informasi. Hal
lain yang aku kagumi dari Fida adalah kemampuan manajemen waktunya. Meski
kegiatannya seabrek, FSI FE UI, Kepanitiaan, dan jadi Asdos, IPKnya tetap
bagus. Dia sepertinya sudah mengenal
dirinya sendiri dan juga gaya belajar yang cocok untuknya.
Hal lain yang aku sukai dari Fida adalah dia itu orangnya
murah (dia mudah diajak pergi, pinjam istilah Kak Randy). Misal aku sedang
ingin pergi ke suatu tempat, entah Mal, Toko buku, biasanya Fida mudah menggiyakan
ketika aku meminta menemani.
Aku bersyukur memiliki sahabat sepertinya yang tetap
bertahan dan bersabar menghadapiku. Misal: saat kami makan malam bersama, sering
sekali aku yang menentukan tempat, dia selalu bilang terserah. Saat aku
bertanya mengapa, dia jawab bahwa dia tahu aku picky eater, kalau dia yang
memilih tempat, takutnya nanti aku ngga bisa makan atau makanannya ngga habis. Dia
sendiri bukan tipe pemilih dalam hal makanan. Aku terharu mendengarnya.
Ada banyak kekuranganku yang lain dan Fida tetap bersabar
menghadapiku. Aku merasa benar-benar beruntung memiliki sahabat sepertinya.
Alhamdulillah, Terima kasih ya Allah telah mempertemukan aku dengan Fida. Terima
kasih Fida karena telah menjadi sahabatku. \(^0^)/
Be First to Post Comment !
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung :D
Yang menulis belum tentu lebih pintar dari yang membaca
Jadi, silahkan kalau mau memberikan kritik, saran, umpan balik & pujian.
:D