Senin, 1 Desember 2008
Sudah seminggu belakangan ini Hana sariawan di bibir, tepatnya bagian dalam bibir. It’s first time in my live. Kalau pun ngalamin sariawan biasanya di gusi bukan di bibir. It’s strange and I don’t know why.
Mungkin ini karena Hana jarang makan buah lagi, Tapi menurut pendapat my mom sariawan di bibir itu hal yang wajar. Dan masih menurut pakar kesehatanku yang tak lain dan tak bukan adalah umiku, Hana tuh sariawan karena sekarang adalah musim pancaroba dan itu menyebabkan daya tahan tubuhku melemah.
Selain itu, mungkin ini juga hukuman dari Allah karena selama ini omongan Hana sering nyakitin orang. Dan semenjak menderita sariawan Hana jadi pendiam karena saat hana berbicara, sariawanku terlihat dan membuat jijik sebagian orang yang melihatnya dan juga membuat malu diriku. Tersiksa fisik dan batin nih.. =(
Berita kurang baiknya adalah setelah mengetahui diriku yang manis ini menderita sariawan, Hana rajin mengkonsumsi buah-buahan dan juga vitamin C. But It didn’t work. Sampai hari ini, sariawan tersebut masih belum hilang juga. Buat yang baca, ada yang tahu cara cepat nyembuhin sariawan??? Please…. Help me!!!
O ia, hari ini Hana ke sekolah bersama gitarku , Faiz, dibonceng naik motor oleh Huang, my lovely brotha. Pas di jalan tanpa disengaja (pastinya) Hana kejedug (buat yang ngga tahu, kejedug itu bahasa sundanya terbentur) Faiz. Bibir Hana langsung nyut-nyutan perih, sakit. Hana meringis. Dari kejadian tersebut berbuah bibirku berwana merah karenaberdarah tapi darahnya membeku. But I didin’t realize and know it. Why? Jawabannya simple karena Hana ngga ngaca sepanjang hari itu. (Pengetahuan tambahan : walaupun Hana cewek tapi Hana ngga suka ngaca dan dandan).
Waktu di skul, Uchul bilang bibir Hana kayak berdarah. Hana cuma pasang tampang bingung (lupa tadi pagi bibir kejedug gitar cuz dah ngga sakit lagi). Teman-teman Hana yang lain juga menanyakan what’s wrong with my lips? sambil ketawa-tawa. Membuatku makin kebingungan. Bahkan beberapa dari mereka berasumsi bahwa Hana tuh habis ciuman sama seseorang. Dengan polosnya dan masih kebingungan, Hana jawab hal itu tidak benar.
Then, when I come home and look in the mirror yang di kamar mandi. Ada teriakan Aaaarrrghh keluar dari mulutku. Saat itu, potongan kenangan-kenangan kejadian tadi pagi bermunculan dengan cepat di benakku dan seolah olah ada kabel yang menghubungkan semuanya. Hana sekarang ngerti apa maksud temen-temen. It’s explain evrything. Ternyata ini toh penyebabnya (baca dengan logat Jawa).
Dengan kaget dan tergesa-gesa, Hana keluar dari kamar mandi dan menceritakan semuanya kepada umiku. Umi cuma bilang itu semua salahku karena ngga berhati-hati dan bersyukur bahwa ternyata gitar trsebut membentur diriku. Karena selama ini beliau khawatir gitarku akan menabrak atau kebentur seseorang. Sementara kedua adikku menertawakan kecerobohan dan ketololanku. Hana sebenarnya pengen marah karena ditertawakan. Tapi setelah mengingat-ingat kembali semuanya dan berusaha menempatkan diriku di posisi keluargaku, aku pun ikut menertawakan diriku sendiri. Hehe...
Yah.. begitulah kisah ciuman pertamaku. Moga-moga sih ngga berlanjut jadi ciuman kedua, ketiga dan seterusnya. Walaupun Faiz tuh udah Hana anggap pacar sendiri tapi ciuman sama dia mah menyakitkan. Buat yang ngga percaya silahkan mencoba. Rasakan sendiri. Efek samping tidak ditanggung. (nyengir licik). Hihhiihihhi...
Sudah seminggu belakangan ini Hana sariawan di bibir, tepatnya bagian dalam bibir. It’s first time in my live. Kalau pun ngalamin sariawan biasanya di gusi bukan di bibir. It’s strange and I don’t know why.
Mungkin ini karena Hana jarang makan buah lagi, Tapi menurut pendapat my mom sariawan di bibir itu hal yang wajar. Dan masih menurut pakar kesehatanku yang tak lain dan tak bukan adalah umiku, Hana tuh sariawan karena sekarang adalah musim pancaroba dan itu menyebabkan daya tahan tubuhku melemah.
Selain itu, mungkin ini juga hukuman dari Allah karena selama ini omongan Hana sering nyakitin orang. Dan semenjak menderita sariawan Hana jadi pendiam karena saat hana berbicara, sariawanku terlihat dan membuat jijik sebagian orang yang melihatnya dan juga membuat malu diriku. Tersiksa fisik dan batin nih.. =(
Berita kurang baiknya adalah setelah mengetahui diriku yang manis ini menderita sariawan, Hana rajin mengkonsumsi buah-buahan dan juga vitamin C. But It didn’t work. Sampai hari ini, sariawan tersebut masih belum hilang juga. Buat yang baca, ada yang tahu cara cepat nyembuhin sariawan??? Please…. Help me!!!
O ia, hari ini Hana ke sekolah bersama gitarku , Faiz, dibonceng naik motor oleh Huang, my lovely brotha. Pas di jalan tanpa disengaja (pastinya) Hana kejedug (buat yang ngga tahu, kejedug itu bahasa sundanya terbentur) Faiz. Bibir Hana langsung nyut-nyutan perih, sakit. Hana meringis. Dari kejadian tersebut berbuah bibirku berwana merah karenaberdarah tapi darahnya membeku. But I didin’t realize and know it. Why? Jawabannya simple karena Hana ngga ngaca sepanjang hari itu. (Pengetahuan tambahan : walaupun Hana cewek tapi Hana ngga suka ngaca dan dandan).
Waktu di skul, Uchul bilang bibir Hana kayak berdarah. Hana cuma pasang tampang bingung (lupa tadi pagi bibir kejedug gitar cuz dah ngga sakit lagi). Teman-teman Hana yang lain juga menanyakan what’s wrong with my lips? sambil ketawa-tawa. Membuatku makin kebingungan. Bahkan beberapa dari mereka berasumsi bahwa Hana tuh habis ciuman sama seseorang. Dengan polosnya dan masih kebingungan, Hana jawab hal itu tidak benar.
Then, when I come home and look in the mirror yang di kamar mandi. Ada teriakan Aaaarrrghh keluar dari mulutku. Saat itu, potongan kenangan-kenangan kejadian tadi pagi bermunculan dengan cepat di benakku dan seolah olah ada kabel yang menghubungkan semuanya. Hana sekarang ngerti apa maksud temen-temen. It’s explain evrything. Ternyata ini toh penyebabnya (baca dengan logat Jawa).
Dengan kaget dan tergesa-gesa, Hana keluar dari kamar mandi dan menceritakan semuanya kepada umiku. Umi cuma bilang itu semua salahku karena ngga berhati-hati dan bersyukur bahwa ternyata gitar trsebut membentur diriku. Karena selama ini beliau khawatir gitarku akan menabrak atau kebentur seseorang. Sementara kedua adikku menertawakan kecerobohan dan ketololanku. Hana sebenarnya pengen marah karena ditertawakan. Tapi setelah mengingat-ingat kembali semuanya dan berusaha menempatkan diriku di posisi keluargaku, aku pun ikut menertawakan diriku sendiri. Hehe...
Yah.. begitulah kisah ciuman pertamaku. Moga-moga sih ngga berlanjut jadi ciuman kedua, ketiga dan seterusnya. Walaupun Faiz tuh udah Hana anggap pacar sendiri tapi ciuman sama dia mah menyakitkan. Buat yang ngga percaya silahkan mencoba. Rasakan sendiri. Efek samping tidak ditanggung. (nyengir licik). Hihhiihihhi...
Be First to Post Comment !
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung :D
Yang menulis belum tentu lebih pintar dari yang membaca
Jadi, silahkan kalau mau memberikan kritik, saran, umpan balik & pujian.
:D