1. Sinopsis
Film My Sister’s Keeper merupakan adaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Jody Picolt. Film ini menceritakan tentang Anna Fitzgerald yang dilahirkan ke dunia dengan teknik rekayasa genetika in vitro demi menyelamatkan kakak perempuannya, Kate Fitzgerald yang menderita acute promyelocytic leukemia. Awal dari film ini menggambarkan kondisi keluarga Fitzgerald . Keluarga Fitzgerald terdiri dari Brian Fitzgerald (ayah), Sara Fitzgerald (ibu), Bibi Kelly (adik Sara Fitzgerald), Kate Fitzgerald (anak sulung), Jesse Fitzgerald (anak kedua), dan Anna Fitzgerald (anak bungsu). Keluarga Fitzgerald adalah keluarga yang saling mencintai satu sama lain dan mereka berusaha keras dan sebaik mungkin untuk mempertahankan Kate agar tetap hidup.
Usaha Brian dan Sara mempertahankan Kate dengan cara menjadikan Anna sebagai donor adalah atas saran dokter yang menangani Kate. Sebelum Anna dilahirkan, dokter menyarankan agar Brian dan Sara agar memiliki anak lagi, dengan pertimbangan bahwa anak yang akan dilahirkan memiliki kemungkinan lebih besar menjadi donor yang cocok untuk Kate dibandingkan harus menanti donor yang tepat tanpa kepastian waktu untuk mendapatkannya. Untuk beberapa lama, sepertinya rencana Brian dan Sara untuk menyelamatkan Kate dapat berjalan lancar. Sayangnya, ketika penyakit Kate semakin parah, maka timbul masalah di keluarga Fitzgerald. Kate merasa bahwa dia merupakan penyebab masalah di keluarganya dan merasa bersalah. Hal ini disebabkan Kate menyadari bahwa Brian dan Sara terlalu fokus merawat dirinya sehingga tidak memperhatikan Jesse dan Anna. Jesse sewaktu kecil harus tinggal terpisah dari Brian dan Sara yang harus fokus merawat Kate. Bahkan, mereka telat menyadari bahwa Jesse disleksia. Anna pun sejak kecil terpaksa berulangkali menjalani serangkaian test untuk memastikan bahwa dirinya adalah donor yang cocok bagi Kate dan mendonorkan limposit dan granulositnya.
Sayangnya, ketika Anna berusia sebelas tahun, rencana Brian dan Sara tidak berjalan lancar. Anna menuntut orang tuanya karena mengetahui bahwa dia harus mendonorkan ginjalnya. Hal ini disebabkan mendonorkan ginjalnya berarti dia tidak dapat melakukan dua hal yang diinginkannya, menjadi pemandu sorak dan bermain bola. Dia meminta emansipasi medis dan hak atas tubuhnya sendiri. Pengacara Attorney Campbell Alexander bersedia membantu Anna menuntut orang tuanya karena beliau merasa senasib dengan Anna dalam hal tidak memiliki kuasa akan tubuhnya sendiri. Hal ini disebabkan beliau mengidap epilepsi.
Sara Fitzgerald marah besar ketika mengetahui Anna menuntut dirinya dan suaminya. Dia tidak bisa menerima hal tersebut. Kemarahan Sara disebabkan sikapnya yang overprotektif terhadap Kate dan sangat terobsesi mempertahankan Kate agar tetap hidup. Sikap overprotektif Sara terlihat di adegan ketika Sara bertengkar dengan Brian karena Brian berusaha memenuhi permintaan Kate, yang sedang dirawat ,untuk membawanya ke pantai. Alasan Brian memenuhi permintaan putrinya karena Brian tidak tega membiarkan Kate terkurung di rumah sakit. Sementara, Sara khawatir berpergian akan membuat penyakit Kate bertambah parah. Sara meneriaki Brian agar mengembalikan Kate ke rumah sakit.
Ketika di pengadilan, Jesse Fitzgerald berusaha mengungkap alasan sebenarnya Anna menuntut kedua orang tuanya. Jesse mengungkapkan bahwa sebenarnya tindakan Anna adalah permintaan Kate. Kate merasa dirinya sudah tidak memiliki harapan hidup. Selain itu, dia ingin menyusul kekasihnya, Taylor, yang telah meninggal karena kanker. Sara tidak percaya mendengarnya dan menyangkalnya. Namun, Jesse berusaha meyakinkan ibunya dengan berkata “Kate is dying and everybody knows it but you love her so much and you do not want to let her go.”. Brian juga berusaha meyakinkan istrinya bahwa Kate sebenarnya ingin mati, “She told you milion times but you did not want to hear it.”
Saat di rumah sakit, Kate berbicara empat mata dengan ibunya dan berusaha meyakinkan ibunya untuk merelakan dia pergi. Namun, Sara tetap belum bisa merelakan Kate dan bersikeras agar Kate tetap dioperasi. Akan tetapi takdir berkata lain, sebelum operasi sempat dilakukan, Kate meninggal. Dia meninggal malam itu dengan ibunya tidur di sampingnya. Setelah Kate meninggal, pengacara Alexander membawa hasil keputusan dari pengadilan bahwa Anna memenangkan kasusnya. Keluarga Fitzgerald berusaha melanjutkan hidup mereka tanpa Kate. Sara kembali bekerja, Brian mengambil pensiun dini dan membantu program remaja bermasalah. Jesse dan Anna kembali ke sekolah. Jesse bahkan mendapatkan beasiswa seni. Meski sibuk dengan aktivitas masing-masing, tetapi setiap tahunnya, tepatnya setiap ulang tahun Kate, mereka sekeluarga pergi ke Montana, tempat favorit Kate.
2. Analisis Film
Film My Sister’s Keeper berkaitan erat dengan etika karena memiliki nilai etis. Film ini berusaha menjelaskan hal yang dianggap benar dalam menolong Kate Fitzgerald. Ada dua sudut pandang tokoh, Sara Fitzgerald dan Anna Fitzgerald, yang tingkah lakunya akan dianalisa menggunakan prinsip-prinsip etika: hati nurani, kebebasan dan tanggung jawab, hak dan kewajiban, dan teori-teori etika.
2.1. Hati Nurani
Hati nurani dimaksudkan sebagai penghayatan tentang baik atau buruk berhubungan dengan tingkah laku konkret kita Hati nurani memerintahkan atau melarang seseorang untuk melakukan sesuatu. Terdapat dua bentuk hati nurani, yaitu hati nurani retrospektif yang memberikan penilaian tentang perbuatan-perbuatan yang telah berlangsung di masa lampau dan hati nurani prospektif yang melihat ke masa depan dan menilai perbuatan kita di waktu mendatang.
Ketika Sara memaksa Anna untuk mendonorkan ginjalnya untuk Kate sebenarnya Sara telah melanggar hati nuraninya. Sebenarnya dia mengetahui bahwa tindakannya itu tidak tepat. Di pengadilan, Sara mengakui bahwa tindakan memaksa Anna untuk mendonorkan bagian dari tubuhnya jika dilihat dari sudut pandang Anna merupakan tindakan brutal. Sara bahkan terdiam dan tidak bisa menjawab pertanyaan pengacara Alexander “Who stands up for Anna?”. Hati nurani restropektifnya menilai bahwa tindakannya itu salah. Namun, Sara memilih tidak mengikuti hati nuraninya untuk tidak memaksa Anna sehingga integritas pribadinya hancur dan martabatnya terkhianati.
Berbeda dengan Anna, dia mengikuti hati nuraninya. Hati nuraninya menyuruhnya untuk merelakan kakaknya, Kate pergi dan mengatakan kepada orang tuanya apa yang ia inginkan, yaitu mereka tidak boleh memaksanya mendonorkan ginjalnya untuk Kate. Walaupun awalnya Anna terlalu takut dengan orang tuanya. Namun, berkat bujukan dari Kate, Anna berani mengikuti hati nuraninya untuk merelakan kakaknya, Kate pergi dan mengatakan apa yang ia inginkan.
2.2. Hak dan Kewajiban
Terdapat berbagai jenis hak, yaitu hak legal dan moral, hak khusus dan umum, hak positif dan negatif, hak individual dan sosial. Tetapi yang akan digunakan pada bahasan ini adalah hak legal dan moral, hak umum, dan hak negatif. Hak legal adalah hak yang didasarkan atas hukum (undang-undang), sementara hak moral adalah didasarkan atas prinsip atau peraturan etis saja. Hak umum adalah hak yang dimiliki oleh setiap manusia, bukan karena hubungan atau fungsi tertentu, melainkan semata-mata karena ia manusia. Hak umum biasa disebut sebagai hak asasi. Hak negatif dapat dibedakan menjadi hak negatif aktif yaitu hak untuk berbuat atau tidak berbuat seperti yang orang kehendaki, sementara hak negatif pasif adalah hak untuk tidak diperlakukan orang lain dengan cara tertentu.
Dalam film my sister’s keeper, orang tua Anna telah melanggar hak asasi dan negatif pasif Anna karena memaksa dirinya untuk menjadi donor bagi kakaknya. Anna berhak untuk tidak dipaksa mendonorkan ginjalnya atau bagian tubuhnya yang lain. Sementara Sara dan Brian memiliki hak negatif aktif, hak untuk berbuat atau tidak berbuat seperti yang dikehendaki. Sara memiliki hak untuk memaksa atau tidak memaksa Anna mendonorkan ginjal untuk Kate. Namun, Sara memilih untuk memaksa Anna mendonorkan ginjalnya.
Hak berkaitan erat dengan kewajiban. Ketika seseorang ingin mendapatkan haknya maka ia harus menjalankan kewajibannya, sebaliknya jika seseorang telah mendapatkan haknya maka terdapat kewajiban yang mengikutinya. Sara belum dapat melaksanakan kewajiban sebagai orang tua untuk memberikan rasa aman kepada Anna. Anna merasa ketakutan untuk mengatakan bahwa ia berhak untuk tidak dipaksa mendonorkan ginjalnya. Namun di sisi lain, sebagai anak, Anna memiliki kewajiban untuk patuh kepada kedua orang tuanya. Hal inilah yang menyebabkan di keluarga Fitzgerald terjadi konflik. Di satu sisi, Anna memiliki kewajiban untuk patuh pada orang tuanya tetapi di sisi lain, Anna memiliki hak untuk tidak dipaksa mendonorkan ginjalnya.
2.3. Kebebasan
Terdapat beberapa bentuk kebebasan, yaitu kebebasan dari kesewenang-wenangan, kebebasan fisik, kebebasan yuridis, kebebasan psikologis, kebebasan moral, dan kebebasan eksistensial. Kebebasan dan kesadaran merupakan syarat utama dari tanggung jawab.
Dalam film my sister’s keeper, Anna tidak memiliki kebebasan fisik, yuridis dan psikologis. Sejak kecil, orang tuanya telah memaksanya untuk menjadi donor bagi Kate. Anna tidak memiliki kebebasan akan tubuhnya sendiri. Anna juga tidak memiliki kebebasan yuridis. Dalam film diceritakan bahwa Anna masih dibawah hak asuh orang tuanya sehingga ia harus patuh pada kedua orang tuanya. Selain itu, Anna juga tidak bebas secara psikologis karena Anna takut kepada kedua orang tuanya. Kalaupun Anna bersedia menjadi donor untuk Kate, hal itu karena Anna merasa takut dan tertekan bukan karena keinginannya sendiri. Oleh karena itu demi memperoleh kebebasan fisik, yuridis, dan psikologis, Anna menuntut kedua orang tuanya. Di sisi lain, Sara sebagai orang tua Anna secara hukum atau menurut kebebasan yuridis, bebas untuk memaksa Anna untuk menjadi donor bagi Kate.
2.4. Teori-Teori Etika
Sara Fitzgerald, ibu dari Anna dan Kate Fitzgerald menggunakan teori deontologi W.D. Rose dalam menentukan nilai kebenaran dalam tindakannya. Kewajiban itu selalu merupakan kewajiban prima facie. Untuk mengetahui apa yang terbaik, jika terjadi konflik antar kewajiban, seseorang menggunakan akal budi. Dalam film my sister’s keeper, Sara menyadari dia memiliki kewajiban-kewajiban yang harus ditanggung dalam perannya sebagai manusia dan seorang ibu. Namun, ketika terjadi konflik antara kewajiban menyelamatkan Kate dan melindungi Anna, Sara menggunakan akal pikirannya menempatkan kewajiban untuk menyelamatkan anak pertamanya, Kate Fitzgerald di atas kewajibannya yang lain. Menurut teori deontologi W.D. Rose, tindakan yang dilakukan Sara dengan memaksa Anna memenuhi kewajibannya menyelamatkan Kate merupakan tindakan yang benar.
Tindakan Sara dianggap sebagai tindakan benar jika dilihat dari teori hedonisme. Hal ini dikarenakan menurut teori hedonisme, seseorang dikatakan baik jika memuaskan keinginan seseorang. Tindakan Sara memaksa Anna untuk mendonorkan ginjalnya merupakan tindakan yang benar karena Sara merasa senang jika Anna mau mendonorkan ginjalnya untuk Kate.
Menurut teori utilitarisme klasik Jeremy Bentham, sesuatu dikatakan baik jika memberikan kebahagiaan terbesar bagi orang banyak. Tindakan Anna menolak menjadi donor bagi Kate dengan menuntut kedua orang tuanya adalah benar. Hasil dari tindakan Anna membuat keluarga Fitzgerald lebih bahagia dibandingkan ketika Kate masih hidup. Kedua orang tuanya dapat melakukan apa yang mereka inginkan. Selain itu, Jesse dan Anna bisa mendapatkan perhatian yang lebih banyak dari kedua orang tuanya dibanding ketika Kate masih hidup. Kate sendiri merasa bahagia karena keinginannya terpenuhi dan dia dapat terbebas dari rasa sakit yang ia rasakan selama ini. Oleh karena itu menurut teori utilitarisme klasik Jeremy Bentham maka tindakan Anna adalah hal yang benar.
3. Kesimpulan
Berdasarkan analisa yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa:
a. Sara Fitzgerald
Sara Fitzgerald tidak mengikuti hati nuraninya. Sara memiliki hak negatif aktif untuk memaksa Anna mendonorkan ginjalnya. Namun, Sara tidak memenuhi kewajibannya sebagai orang tua untuk memberikan rasa aman kepada Anna. Menurut kebebasan yuridis, Sara bebas untuk memaksa Anna. Jika dilihat dari teori deontologi W.D. Rose dan hedonisme, dapat dikatakan bahwa tindakan Sara itu benar.
b. Anna Fitzgerald
Anna telah mengikuti hati nuraninya dengan menuntut kedua orang tuanya. Orang tua Anna, terutama Sara telah melanggar hak asai dan hak negatif pasif Anna. Hal itu menyebabkan Anna tidak bebas secara fisik, yuridis, dan psikologis. Menurut teori utilitarisme klasik Jeremy Bentham, tindakan Anna adalah benar karena membawa kebahagiaan kepada orang banyak.
Daftar Pustaka
Bertens, K. (2002). Etika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Pokorny, D., Furst,S., Tropper, M., Emmerich,T., Finn, M., & Kaufman, M. (Executive
Producer), & Cassavetes, N. (Director). (2009). My sister’s keeper [Film]. United States: Mark Johnson/Curmudgeon/Scott L. Goldman Production.
Analisis film My Sister's Keeper by
Hana Bilqisthi is licensed under a
Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 3.0 Unported License.