Lebaran sebentar lagi datang. ✩⃛∗·⁽⁽◞(˃◟̵◞̵˂⁎=͟͟͞͞ ⁎˃◟̵◞̵˂)◟⁾⁾·∗✩⃛
Alhamdulillah. ゚・✿ヾ╲(。◕‿◕。)╱✿・゚
Meski berbahagia akan euforia lebaran dan kumpul keluarga besar, momen yang tidak mengenakan akan selalu ada.
Dan bagi kita young adult usia 20an yang belum nikah, pertanyaan yang jadi momok dan tak terhindarkan adalah "Kapan nikah?"
Ada banyak artikel tentang yang berusaha memberikan solusi cara menjawab pertanyaan "Kapan nikah?.
Sejujurnya Hana sendiri senang kalau ada yang nanya "Kapan nikah?" karena buat Hana itu adalah kesempatan untuk meminta didoakan.
Kita ngga tahu melalui doa siapa, keinginan kita dikabulkan. Jadi pas pertanyaan tsb muncul, Hana biasanya minta doa untuk disegerakan, dilancarkan, dan diberikan yang terbaik. Amin.
Nah, Setelah sering kali mendapat pertanyaan "Kapan nikah?", Hana menyadari satu hal, sebenarnya pertanyaan "Kapan nikah?" bukan masalah.
Mungkin pertanyaan tersebut adalah bentuk kepedulian/perhatian ingin tahu kabar terbaru kita.
Masalahnya adalah ketika penanya tidak puas dengan jawaban yang diberikan, entah berujung dengan memberi nasehat panjang, ejekan, berusaha menjodohkan (kalau dengan yang kita inginkan sih ngga masalah, lah kalau ngga?"), dll.
Mereka seolah lupa berempati, tidak semua orang kondisinya sama.
Hanya karena mereka mengalaminya dengan mudah, bukan berarti semua orang akan mengalaminya dengan mudah.
Sayangnya dalam hidup, tidak mungkin kita bertemu hanya dengan orang-orang yang berempati tinggi.
Kalau semua ornag dalam hidup kita sama ngga seru juga.
Pertanyaan "Kapan nikah?" akan terus ada selama kita belum nikah.
Hahahaha
Jadi, bersabarlah.
Mari doakan orang-orang yang empatinya kurang agar bisa lebih berempati atau mungkin mereka hanya sedang lupa, dan mari doakan supaya mereka ingat.
Mungkin kita perlu bertemu orang-orang yang empatinya rendah agar menghargai orang-orang yang berempati tinggi dalam hidup kita.
Mereka barang langka. Keep them!
Dont forget to Thank Allah for sending them into our life.
Alhamdulillah ya Allah.
Mungkin setelah dikasih pertanyaan "Kapan nikah?", Allah ingin doa kita dikabulkan.
Doa orang yang dizalimi itu dikabulkan kan ya?
Hehe
Kalau ada yang bertanya "Kapan nikah?", mari bersiap-siap berprasangka baik kepada mereka.
Mereka masih ingat dan perhatian sama kita, meski mungkin beberapa respon mereka menyebalkan.
Sayang banget kan euforia lebaran harus berkurang hanya karena pertanyaan "Kapan nikah?"
♥(ノ´∀`)
Alhamdulillah. ゚・✿ヾ╲(。◕‿◕。)╱✿・゚
Image Courtesy of Jake Hilss at unsplash.com |
Meski berbahagia akan euforia lebaran dan kumpul keluarga besar, momen yang tidak mengenakan akan selalu ada.
Dan bagi kita young adult usia 20an yang belum nikah, pertanyaan yang jadi momok dan tak terhindarkan adalah "Kapan nikah?"
Ada banyak artikel tentang yang berusaha memberikan solusi cara menjawab pertanyaan "Kapan nikah?.
Sejujurnya Hana sendiri senang kalau ada yang nanya "Kapan nikah?" karena buat Hana itu adalah kesempatan untuk meminta didoakan.
Kita ngga tahu melalui doa siapa, keinginan kita dikabulkan. Jadi pas pertanyaan tsb muncul, Hana biasanya minta doa untuk disegerakan, dilancarkan, dan diberikan yang terbaik. Amin.
Nah, Setelah sering kali mendapat pertanyaan "Kapan nikah?", Hana menyadari satu hal, sebenarnya pertanyaan "Kapan nikah?" bukan masalah.
Mungkin pertanyaan tersebut adalah bentuk kepedulian/perhatian ingin tahu kabar terbaru kita.
Masalahnya adalah ketika penanya tidak puas dengan jawaban yang diberikan, entah berujung dengan memberi nasehat panjang, ejekan, berusaha menjodohkan (kalau dengan yang kita inginkan sih ngga masalah, lah kalau ngga?"), dll.
Mereka seolah lupa berempati, tidak semua orang kondisinya sama.
Hanya karena mereka mengalaminya dengan mudah, bukan berarti semua orang akan mengalaminya dengan mudah.
Sayangnya dalam hidup, tidak mungkin kita bertemu hanya dengan orang-orang yang berempati tinggi.
Kalau semua ornag dalam hidup kita sama ngga seru juga.
Pertanyaan "Kapan nikah?" akan terus ada selama kita belum nikah.
Hahahaha
Jadi, bersabarlah.
Mari doakan orang-orang yang empatinya kurang agar bisa lebih berempati atau mungkin mereka hanya sedang lupa, dan mari doakan supaya mereka ingat.
Mungkin kita perlu bertemu orang-orang yang empatinya rendah agar menghargai orang-orang yang berempati tinggi dalam hidup kita.
Mereka barang langka. Keep them!
Dont forget to Thank Allah for sending them into our life.
Alhamdulillah ya Allah.
Mungkin setelah dikasih pertanyaan "Kapan nikah?", Allah ingin doa kita dikabulkan.
Doa orang yang dizalimi itu dikabulkan kan ya?
Hehe
Kalau ada yang bertanya "Kapan nikah?", mari bersiap-siap berprasangka baik kepada mereka.
Mereka masih ingat dan perhatian sama kita, meski mungkin beberapa respon mereka menyebalkan.
Sayang banget kan euforia lebaran harus berkurang hanya karena pertanyaan "Kapan nikah?"
♥(ノ´∀`)
Be First to Post Comment !
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung :D
Yang menulis belum tentu lebih pintar dari yang membaca
Jadi, silahkan kalau mau memberikan kritik, saran, umpan balik & pujian.
:D