It is okay to be sad

Sudah menonton film Inside Out? 

Saat menonton, aku merasa aku mirip Joy.  Joy yang berusaha agar Riley terus-terusan merasa bahagia dengan membuat sadness menyingkir jauh-jauh. Aku juga begitu. Aku berusaha melihat sisi cerah dari segala sesuatu dan setiap kali rasa sedih muncul (sadness), aku berusaha mengenyahkannya jauh-jauh. Aku tidak mau merasa sedih.

Printscreen Result from Quiz: Which Inside Out Character are You?

Dalam film inside out, Joy akhirnya belajar bahwa sedih berguna dan meluapkan emosi sedih juga perlu. Saat kita sedih, orang-orang yang kita sayangi datang membantu kita, membuat kita tidak merasa sendirian.

Joy: I just wanted Riley to be happy...
 [Joy picks up the sad core memory of Riley crying in school. As she looks at it, she begins to sob, and completely breaks down into hopeless tears while Bing Bong sadly looks on. Joy's tears fall onto the happy memory orb of Riley after the Prairie Dog hockey game. As Joy wipes the tear off of it, she scrolls through the memory to see it was previously a sad memory turned happy. The sad portion consists of Riley sitting sadly with her parents on a tree branch. Curiously, Joy "rewinds" the memory to the point where Mom and Dad came to Riley to comfort her. Joy begins to hear Sadness's description of the memory in her head]
 Sadness: [v.o] It was the day the Prairie Dogs lost the big playoff game. Riley missed the winning shot, she felt awful. She wanted to quit.
 [Joy scrolls through the memory to see the blue sad memory of her and her parents turn a happy yellow when Riley's friends come to cheer her on]
 Joy: Sadness... Mom and Dad... the team. They came to help... because of Sadness.

Menonton film inside out mengingatkanku bahwa tidak apa-apa mengalami emosi sedih.

I know you don't want me to, but I miss home. I miss Minnesota. 

You need me to be happy, but I want my old friends and my hockey team.

I wanna go home. Please don't be mad.

Riley - Inside Out

Kalian tahu aku belajar pesan yang hampir serupa ketika Allah mempertemukanku dengan seorang teman lama. Ketika bertemu, dia memberi rekomendasi lagu dan film sedih padaku. Di depannya tentu saja aku tersenyum dan menerima sarannya namun dalam hati reaksiku adalah “Ihh.. kenapa dia ngasih aku film dan lagu sedih? Aku kan ngga mau sedih. Sedih itu ngga enak dan ngga nyaman.”

Biasanya aku berusaha melupakan masalah atau kabur dari masalah dengan tertawa. Dan salah satu cara untuk memancing tawa adalah menonton film atau membaca buku bergenre komedi. Sayangnya, lama-kelamaan menonton dan membaca komedi tidak lagi mengundang tawa. Alih-alih lupa terhadap masalah yang kuhadapi,  dadaku malah terasa panas terbakar, aku iri karena hidupku tidak sebahagia buku yang kubaca/film yang kutonton.

Merasa strategi andalanku ternyata sedang tidak efektif, aku pun memutuskan mencoba mendengar lagu dan menonton film sedih yang temanku rekomendasikan. Selesai menonton, aku menyadari bahwa ternyata menonton film sedih memiliki efek yang positif, diantaranya membuatku bersyukur. Aku diingatkan bahwa aku memang memiliki masalah akan tetapi aku masih lebih beruntung. Ada banyak orang yang memiliki masalah yang jauh lebih parah, sulit dan kompleks dibanding masalahku. Efek positif lainnya adalah aku menyadari bahwa aku tidak sendirian,.Ada banyak orang yang memiliki masalah serupa denganku dan sedang berjuang mengatasi masalah yang mereka miliki.

Sedih mungkin tidak mengenakan dan aku tidak mau mengalaminya akan tetapi aku membutuhkan emosi sedih. Merasakan sedih membuatku tahu rasanya bahagia dan lebih menghargai hidup. Seperti yang Carl Jung katakan, kata bahagia akan kehilangan maknanya jika tidak diimbangi dengan kesedihan.

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan 

boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. 

Allah Maha Mengetahui sedang kamu tidak mengetahui."

 (Q.S. Al-Baqarah: 216)