Umiku mengganggapku tidak romantis karena setiap kali menerima telpon dari beliau, aku jarang bertanya apa kabar.
Biasanya setelah mengangkat telpon, aku akan menjawab salam dan kemudian bertanya "kenapa? ada apa?".
Setelah mendengar keluhan beliau, aku langsung bilang "Apa kabar, mi?"
Umi bilang aku terlambat, setelah dikasih tahu baru bilang. Hehehe
Umi kemudian bertanya apakah aku punya asumsi bahwa seseorang menghubungi saat ada perlu/butuh saja, dan kujawab iya. Kemudian percakapan kami berlanjut dengan nasihat dari beliau bahwa tidak setiap orang menelpon karena butuh, mungkin saja mereka kangen dan hanya ingin mendengar suaraku.
Aku jadi ingat saat aku menghubungi teman-temanku, sebagian bertanya apa kabar, bukan menjawab "kenapa? ada apa?' sepertiku.
Aku membuat mental note agar bertanya apa kabar ketika lain kali Umi menelepon tapi lagi-lagi aku lupa.
Mengubah kebiasaan tidak semudah yang aku kira.
*sigh*
Sejujurnya aku tidak suka dibilang tidak romantis tapi kemudian ingat kalau tiap orang punya bahasa cinta yang berbeda. Sesuatu yang menurut umiku romantis belum tentu.
Nah, kebetulan Sabtu kemarin saat main ke kosan Nia, aku meminjam buku Simple Thinking About Blood Type 3. Dari buku tersebut, aku menemukan gaya menelepon golongan darah B. (Buat yang belum tahu, golongan darahku B)
Sumpah aku ngakak, menertawakan diriku sendiri. Ternyata menurut buku tsb, golongan darah B kalau nerima telpon jawabnya "Why? What?"
Hihihi
Aku pun segera menceritakan hal tersebut pada Umi, Umi ikut tertawa tapi kemudian protes karena adikku Huang yang juga bergolongan darah B tidak seperti itu.
Menurut Umi, adikku Huang ketika menerima telpon biasanya menjawab "Ya, Mi. Ada apa?" dengan nada lembut sementara aku nadanya jutek.
Baiklah berarti ngga berlaku buat semua goldar B.
Ngga ilmiah juga soalnya.. Hehe
Ngomong-ngomong soal romantis, kemarin Hana mencoba kuis di BuzzFeed How Romantic Are You?
dan hasilnya adalah ini:
You’re not romantic! Good for you. Not everybody in the world has to be romantic. If they were, then no one would be special, and what’s the fun in that? You like your relationships to be logical and straightforward. *sigh* If only it were that easy…
Hooo..
Ternyata Hana Bilqisthi tidak romantis, Saudara-saudara.
:O
Berusaha mengingat sesuatu hal atau kejadian untuk membuktikan sebaliknya, malah teringat obrolan tahun lalu dengan Ikhsan ketika dia bilang Hana ngga romantis.
Terus sekarang jadi mikir, Ikhsan tahu darimana ya Hana ngga romantis?
Anyway, Alhamdulillah penjelasan di Buzzfeed nya cukup menghibur.
Ngga semua orang harus jadi romantis.
awalnya Hana ngga kepikiran kalau tidak romantis itu bagus
(^0^)
Bener juga ya kalau semua orang romantis, apa serunya?
(pembelaan diri orang yang ngga romantis)
Hahahaha
Meski ngga romantis, Hana akan tetep berusaha menjawab "apa kabar" saat Umi menelepon.
Wish me luck guys
(^0^)/
Biasanya setelah mengangkat telpon, aku akan menjawab salam dan kemudian bertanya "kenapa? ada apa?".
Setelah mendengar keluhan beliau, aku langsung bilang "Apa kabar, mi?"
Umi bilang aku terlambat, setelah dikasih tahu baru bilang. Hehehe
Umi kemudian bertanya apakah aku punya asumsi bahwa seseorang menghubungi saat ada perlu/butuh saja, dan kujawab iya. Kemudian percakapan kami berlanjut dengan nasihat dari beliau bahwa tidak setiap orang menelpon karena butuh, mungkin saja mereka kangen dan hanya ingin mendengar suaraku.
Aku jadi ingat saat aku menghubungi teman-temanku, sebagian bertanya apa kabar, bukan menjawab "kenapa? ada apa?' sepertiku.
Aku membuat mental note agar bertanya apa kabar ketika lain kali Umi menelepon tapi lagi-lagi aku lupa.
Mengubah kebiasaan tidak semudah yang aku kira.
*sigh*
Sejujurnya aku tidak suka dibilang tidak romantis tapi kemudian ingat kalau tiap orang punya bahasa cinta yang berbeda. Sesuatu yang menurut umiku romantis belum tentu.
Nah, kebetulan Sabtu kemarin saat main ke kosan Nia, aku meminjam buku Simple Thinking About Blood Type 3. Dari buku tersebut, aku menemukan gaya menelepon golongan darah B. (Buat yang belum tahu, golongan darahku B)
Sumpah aku ngakak, menertawakan diriku sendiri. Ternyata menurut buku tsb, golongan darah B kalau nerima telpon jawabnya "Why? What?"
Hihihi
Aku pun segera menceritakan hal tersebut pada Umi, Umi ikut tertawa tapi kemudian protes karena adikku Huang yang juga bergolongan darah B tidak seperti itu.
Menurut Umi, adikku Huang ketika menerima telpon biasanya menjawab "Ya, Mi. Ada apa?" dengan nada lembut sementara aku nadanya jutek.
Baiklah berarti ngga berlaku buat semua goldar B.
Ngga ilmiah juga soalnya.. Hehe
Ngomong-ngomong soal romantis, kemarin Hana mencoba kuis di BuzzFeed How Romantic Are You?
dan hasilnya adalah ini:
You’re not romantic! Good for you. Not everybody in the world has to be romantic. If they were, then no one would be special, and what’s the fun in that? You like your relationships to be logical and straightforward. *sigh* If only it were that easy…
Hooo..
Ternyata Hana Bilqisthi tidak romantis, Saudara-saudara.
:O
Berusaha mengingat sesuatu hal atau kejadian untuk membuktikan sebaliknya, malah teringat obrolan tahun lalu dengan Ikhsan ketika dia bilang Hana ngga romantis.
Terus sekarang jadi mikir, Ikhsan tahu darimana ya Hana ngga romantis?
Anyway, Alhamdulillah penjelasan di Buzzfeed nya cukup menghibur.
Ngga semua orang harus jadi romantis.
awalnya Hana ngga kepikiran kalau tidak romantis itu bagus
(^0^)
Bener juga ya kalau semua orang romantis, apa serunya?
(pembelaan diri orang yang ngga romantis)
Hahahaha
Meski ngga romantis, Hana akan tetep berusaha menjawab "apa kabar" saat Umi menelepon.
Wish me luck guys
(^0^)/
Be First to Post Comment !
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung :D
Yang menulis belum tentu lebih pintar dari yang membaca
Jadi, silahkan kalau mau memberikan kritik, saran, umpan balik & pujian.
:D