Dari mata kuliah psikologi konseling, gue dapet tugas I am from ….. (Saya adalah dari …..)
Saya adalah dari bentuk yang beragam mengikuti cetakan. Saya dapat berbentuk hati, ikan, bintang, buah dan apapun yang anda inginkan. Anda bisa mengatakan bahwa saya fleksibel dan dinamis. Tekstur saya sederhana tapi sangat menggiurkan sehingga membuat air liur mengalir. Saya sering disajikan di momen spesial dan biasanya saya muncul sebagai penutup. Rasa saya manis dan kenyal. Saya adalah pudding. :9
setelah mengerjakan tugas ini, jadi menyadari gue jarang memakai kata-kata deskriptif yang menggambarkan sentuhan, pendengaran, penciuman... gue terlalu fokus pada penglihatan, perasaan...
Tujuan dari
latihan ini adalah agar anda dapat melakukan self-disclosure sambil
mengembangkan kreativitas emosi anda.
Ceritakanlah
keadaan diri/penghayatan anda sendiri dengan memakai kata-kata deskriptif yang
menggambarkan perasaan dan pengindraan anda
(sentuhan, penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa) dalam hal-hal
berikut ini:
Paragraf 1:
makanan favorit
Paragraf 2: pesan
yang terus-menerus anda dengar dari orangtua
anda
Paragraf 3: tradisi/kejadian
istimewa
Paragraf 4:
seseorang yang menarik/spesial yang anda kenal
Paragraf 5: suatu
tempat di mana anda merasa aman dan damai
Paragraf 6:
sesuatu item/barang spesial yang tidak pernah akan
anda berikan kepadaorang lain dan yang akan
anda
simpan sepanjang
masa
Paragraf 7:
sesuatu yang terjadi setiap hari
Paragraf 8:
Pemandangan yang selalu anda lihat setiap pagi
dalam perjalanan
anda ke kampus/tempat kerja
Paragraf 9: Suatu
tempat yang ingin anda datangi kembali
(misalnya tempat
berlibur, mal, negara lain, dll)
Paragraf 10: Sisi
positif diri anda
Paragraf 11: Sisi
negatif diri anda
Paragraf 12: Yang
anda inginkan dalam hidup
Well, ini jawaban gue :D
I AM FROM
Saya adalah dari bentuk yang beragam mengikuti cetakan. Saya dapat berbentuk hati, ikan, bintang, buah dan apapun yang anda inginkan. Anda bisa mengatakan bahwa saya fleksibel dan dinamis. Tekstur saya sederhana tapi sangat menggiurkan sehingga membuat air liur mengalir. Saya sering disajikan di momen spesial dan biasanya saya muncul sebagai penutup. Rasa saya manis dan kenyal. Saya adalah pudding. :9
Saya adalah dari cinta yang tak mengharap tanpa balas. Cinta orang tua pada
anaknya. Saya muncul dari rasa khawatir akan badan Hana yang tetap kecil. Saya
berbunyi “Makan yang banyak ya”. :9
Saya adalah dari ucapan terima kasih atas ilmu yang diberikan dari guru
kepada muridnya. Saya adalah salah satu bentuk penghargaan kepada jasa tanpa
pamrih. Saya adalah senyum yang muncul dan ucapan terima kasih dari seorang
Dosen kepada muridnya ketika diberi hadiah.
Saya adalah dari wajah yang selalu tersenyum menyambut ketika saya pulang.
Seseorang yang menjadi sumber harapan, motivasi dan kebahagiaan bagi Hana. Saya adalah seorang yang berkata bahwa Hana
adalah gadis paling cantik di dunia.
Seorang yang rela mengorban waktu tidur, harta, dan segalanya agar Hana
bahagia. Setiap Hana membuat kesalahan, saya langsung memaafkannya. Saya ingin
Hana mendapatkan yang terbaik. Saya adalah ibu Hana.
Saya adalah dari manifestasi usaha mencari ridha Allah. Tempat dimana
panggilan menuju kemenangan bergema. Saya adalah tempat percintaan terbaik
antara hamba dan Tuhan. Tempat terdapat pilar menyokong kubah dan berjajar
sajadah. Tempat pertemuan para muslim untuk berbaris, bersujud menyembah Allah.
Tempat dimana seolah Allah berkata “Aku tidak melihat status, kecantikan, dan
kepintaran hambaKu. Yang membedakan kalian hanyalah ketakwaan”. Tempat dimana
barisan terdepan diisi orang-orang yang lebih dahulu mempersiapkan diri
menjawab panggilan kemenangan. Beragam usia, suku, status bersebelahan. Tempat
yang memunculkan perasaan bahwa “Hana, kau tidak ada apa-apanya. Kau bukanlah
siapa-siapa diantara kerumunan lain.”. Tempat ini juga seolah berkata “Kamu tidak sendirian, setiap muslim
bersaudara.”. Idealnya, ini adalah tempat terjadinya peristiwa besar, pertemuan
Hamba dengan Tuhannya, perjanjian suci antara lelaki dan perempuan, sekolah,
pusat pemerintahan, dan berdiskusi. Di negeri bernama Indonesia, saya mudah
ditemukan. Saya disebut rumah Allah. Saya adalah Masjid
Saya adalah dari sebuah kesaksian dan pengakuan bahwa tiada Tuhan Selain
Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Saya bisa naik dan turun. Saya
tidak statis dan butuh penyelamatan berulang kali. Saya adalah Iman.
Saya adalah dari hati-hati yang merindu. Saya bagai candu, yang menimbulkan
rasa tenang, bahagia, nyaman, sekaligus takut. Saya adalah pemberhentian dari segala hiruk pikuk yang membuat kepala penat. Saya adalah sentuhan
yang lembut pada hati yang letih dan payah. Saya hanya dapat ditemukan pada waktu khusus yang
dipilih. Saya merupakan jembatan penghubung antara Tuhan dan hambaNya. Saya adalah shalat wajib lima waktu
Saya adalah dari hasil persepsi kedua mata Hana yang minus. Langit biru,
awan putih terbentang indah. Ruko-ruko yang berjajar. Jalan setapak dan pepohonan yang berjajar
rapi menimbulkan decak kagum “Masya Allah”. Wajah-wajah yang bersemangat,
lemas, bingung, kaget, takut, panik
dalam menyembut pagi.
Saya adalah dari Jalan Surotokunto no 74 Karawang. Saya didatangi ketika
Hana kecil telah kehilangan tempat berteduh. Jika dilihat dari atas, saya
menyerupai huruf U yang dibentuk dengan
garis tegas. Warna saya putih tapi penutup saya berwarna cokelat
kemerah-merahan. Saya dapat berwarna apa saya sebenarnya, ah tapi sang pemilik
sepertinya menyukai warna putih. Saya adalah saksi bisu dari canda, tawa,
tangis, pertengkaran, amarah, kekecewaan, cinta, takut, kebingunan, terkejut,
kebohongan, kejujuran dan segala hal yang dilakukan oleh penghuninya. Saya seperti
magnet, sebentar saja penghuninya menjauh, mereka tetap kembali. Saya tahu Hana
benci saya, dia sering berkhayal meninggalkan saya semenjak kedatangannya. Tapi
selama dua belas tahun, Hana tidak dapat pergi. Ketika pemilik saya pergi
meninggalkan dunia ini, saya tahu waktu saya tidak lama lagi. Anak-anaknya
ingin menjual saya. Selamat tinggal, Hana. Sekarang saya telah memiliki pemilik
baru, bentuk baru, dan nama baru. Saya adalah rumah kakek Hana. Tempat yang
Hana rindukan akan tetapi tidak dapat kembali.
Saya adalah dari nikmat yang diberikan Tuhan. Saya adalah bentuk syukur atas cinta yang
diberikan. Saya seolah membawa kemiskinan jika dilakukan, namun saya justru
membuat yang melakukan merasa kaya dan berlebih. Saya memunculkan senyum orang
yang menerima. Saya adalah sifat memberi.
Saya adalah dari dalam diri Hana yang
tidak percaya dirinya berharga. Saya akan selalu muncul menyerang pikiran
positif Hana. Saat Nova bilang bahwa Hana itu mudah dibuat tertawa, saya muncul
dan berkata “Hana mudah dibuat tertawa? Kayaknya ngga deh.. emang
karena nova itu lucu. Siapa ja bisa ketawa karena nova lucu banget.”. Saya
terus muncul dan membuat hal-hal positif Hana seolah hanya sementara, dari luar
diri Hana, dan membuat Hana berpikir bahwa hal-hal buruk itu berasal dari dalam dirinya, stabil dan
permanen. Saya adalah pikiran-pikiran negatif dalam diri Hana yang suka
mengkritik dirinya sendiri.
Saya adalah dari penerimaan tujuan adanya manusia di Bumi. “Manusia ada di
bumi untuk menjadi khalifah dan manusia hidup untuk menyembah Ku!” seru Allah.
Saya ingin menjadi golongan hamba-hambaNya yang ketika mendengar perintah Allah
menjawab “Kami mendengar dan Kami taat.”. Saya ingin segala sesuatu yang saya
lakukan mendekatkan saya pada Allah, memperdekat jarak antara saya dan surgaNya
sehingga saya bisa bertemu denganNya.
setelah mengerjakan tugas ini, jadi menyadari gue jarang memakai kata-kata deskriptif yang menggambarkan sentuhan, pendengaran, penciuman... gue terlalu fokus pada penglihatan, perasaan...
Be First to Post Comment !
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung :D
Yang menulis belum tentu lebih pintar dari yang membaca
Jadi, silahkan kalau mau memberikan kritik, saran, umpan balik & pujian.
:D