Mengapa Saya Melanjutkan ke Perguruan Tinggi
Mengapa saya perlu melanjutkan ke perguruan tinggi? Pertanyaan tersebut memenuhi benak saya ketika saya mendapat tugas menulis jurnal dengan topik tersebut. Anehnya, otak saya kosong padahal sebelumnya saya yakin saya punya banyak alasan atau argumen untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Saya pun kembali mengajukan pertanyaan tersebut kepada diri saya sendiri “Mengapa saya perlu melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi? Bukankah melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi adalah sesuatu hal yang wajar setelah lulus SMA? Apakah alasan saya hanya sebatas itu?” Tidak. Alasan saya melanjutkan ke perguruan tinggi adalah karena saya percaya pendidikan merupakan alat untuk keluar dari kemiskinan. Saya ingin mengubah nasib keluarga saya. Dengan menempuh pendidikan di perguruan tinggi, saya bisa menjadi psikolog, dokter, insiyur, perawat, atau akuntan. Tanpa menempuh pendidikan di perguruan tinggi, jika saya adalah anak seorang tukang becak, buruh tani, atau kuli bangunan kemungkinan besar saya akan bernasib sama seperti orang tua saya. Bahkan, lowongan kerja yang terdapat di koran-koran sebagian besar mensyaratkan pendidikan minimal yang ditempuh adalah S1. Jika saya adalah orang yang tidak berpendidikan atau berpendidikan rendah akhirnya saya akan bekerja di sektor informal dengan upah yang minim.
Saat ini, kualitas SDM Indonesia berada di peringkat 111 dari 192 negara-negara dunia (mediaindonesia.com). Bahkan kualitas SDM suatu negara dilihat dari jumlah lulusan sarjana dan tingkat melek huruf. Hal ini dikarenakan pendidikan dipercaya sebagai investasi untuk membangun suatu negara. Diharapkan orang-orang yang berpendidikan akan mampu membawa perubahan ke arah yang lebih baik.
Perubahan terjadi saat ini adalah dimana dunia seolah tanpa batas karena kemudahan berkomunikasi dan sering disebut globalisasi. Di tengah era globalisasi, saya akan kalah bersaing jika tidak menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Dengan menempuh pendidikan di perguruan tinggi, saya diharapkan mampu bersaing secara global dan meningkatkan kualitas hidup saya serta orang-orang di sekitar saya.
Alasan lain kenapa saya harus menempuh pendidikan di perguruan tinggi adalah karena saya sebagai perempuan ingin mengubah stigma bahwa perempuan lebih bodoh dari pria dan juga stigma bahwa untuk menjadi istri dan ibu yang baik, perempuan tidak perlu melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Saya percaya mendidik perempuan berarti mendidik suatu bangsa karena perempuan akan menjadi seorang ibu bagi anak-anak mereka dan anak-anak tersebut merupakan tunas bangsa. Perempuan yang berpendidikan akan menghasilkan anak yang baik dan pintar karena melalui pendidikan, mereka dapat mengerti cara mendidik anak yang baik. Bukankah jika orang tuanya pintar maka anaknya lebih pintar?
Secara garis besar, alasan saya harus melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi adalah saya percaya pendidikan merupakan alat untuk keluar dari kemiskinan, pendidikan merupakan bekal menghadapi persaingan global dan untuk melepas stigma buruk pada perempuan.
Daftar Pustaka
Destyanto, Arry Rahmawan. “Tantangan Indonesia dalam Menghadapi Globalisasi Individu”. http://www.mediaindonesia.com/citizen_read/746.htm. (14 September 2010)
Purba, Samuel. “Meretas Paradoks Pendidikan Kita”. http://edukasi.kompasiana.com/2010/07/01/meretas-paradoks-pendidikan-kita.htm. (15 September 2010)
Be First to Post Comment !
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung :D
Yang menulis belum tentu lebih pintar dari yang membaca
Jadi, silahkan kalau mau memberikan kritik, saran, umpan balik & pujian.
:D