Top Social

Sombong itu Bodoh

|

Sombong itu Bodoh

Pernah mendengar pepatah “Orang bodoh adalah orang yang melakukan kesalahan dua kali.”? Saya pernah merasakannya.  Ketika duduk di bangku SMA, saya sering sekali ceroboh ketika mengerjakan ulangan misalnya salah menulis soal, tidak membaca soal dengan teliti sehingga salah menjawab ketika soal-soal tentang pengecualian atau tidak mengerjakan karena ada soal yang terlewat. Hal tersebut sering kali terulang dan kemudian membuat saya menyalahkan diri saya dengan mengatakan pada diri saya sendiri betapa bodohnya saya. Saya benar-benar merasa bodoh karena hal tersebut terjadi berulang kali. Walaupun kecerobohan yang saya lakukan telah terjadi berulang kali tetapi saya tidak berusaha mencari tahu apa yang menyebabkan saya ceroboh dan memperbaiki diri. Saat itu, saya mengira ceroboh adalah sesuatu yang tidak dapat diubah dan merupakan bagian dari diri saya. Saya hanya mengatakan pada diri saya sendiri bahwa betapa bodohnya saya tanpa melakukan introspeksi. Akibatnya, saya menjadi merasa tidak berguna dan membenci diri sendiri.
Suatu hari ketika pelajaran kimia─saya lupa kapan tepatnya, guru kimia saya, ibu Yoyo berkata bahwa kecerobohan terjadi karena seseorang itu memiliki sifat sombong dalam dirinya. Pernyataan tersebut menohok saya. Saya merasa pernyataan tersebut menyindir kecerobohan yang selama ini saya lakukan. Saya merasa marah dan tidak dapat mempercayai hal tersebut karena sangat sulit bagi saya untuk menerima kenyataan bahwa saya adalah seseorang yang memiliki sifat sombong. Saya merasa saya bukanlah orang yang sombong dan saya bukan orang yang buruk.
Saya pun bertanya pada diri saya sendiri selama ini apakah yang menyebabkan saya selalu ceroboh jika hal tersebut bukan karena sifat sombong. Ketika saya mengingat kembali, saya justru menemukan bahwa apa yang dikatakan guru kimia saya itu benar. Saya sering salah di soal-soal yang terletak di awal dan itu merupakan soal-soal yang mudah. Saya sering tidak teliti karena saya terburu-buru dalam mengerjakan soal dan saya sering tidak mengecek kembali soal-soal yang saya anggap mudah sehingga saya sering sekali salah di soal-soal yang mudah.  Saya salah karena saya meremehkan soal-soal tersebut dan meremehkan sesuatu merupakan salah satu ciri sifat sombong. Saya juga telah bersikap sombong dengan tidak mau memperbaiki diri saya. Saya kemudian menyadari perkataan ibu Yoyo bahwa kecerobohan terjadi karena seseorang itu memiliki sifat sombong dalam dirinya itu benar.
Awalnya cukup sulit bagi saya untuk mengakui dan menerima kenyataan bahwa saya ini ceroboh karena telah bersikap sombong. Namun, saya bersyukur dapat mengetahui penyebab kecerobohan saya karena dengan mengetahui bahwa kecerobohan yang saya lakukan disebabkan oleh sifat sombong yang saya miliki, saya pun dapat memperbaiki diri saya. Langkah-langkah yang saya lakukan untuk memperbaiki diri saya adalah dengan cara tidak mengerjakan soal dengan tergesa-gesa dan selalu mengecek kembali soal-soal yang telah saya kerjakan. Ternyata langkah-langkah yang saya lakukan membantu saya memperoleh nilai yang lebih baik. Hasil-hasil ulangan saya yang sekarang mengalami peningkatan nilai dibanding nilai-nilai hasil ulangan sebelumnya. Dari pengalaman saya tersebut saya belajar ternyata orang yang melakukan kesalahan sama dua kali itu lebih tepat disebut orang sombong karena meremehkan masalah dan tidak mau memperbaiki diri sehingga tidak dapat  memperbaiki diri. Jika bisa, pepatah “Orang bodoh adalah orang yang melakukan kesalahan dua kali.” akan saya ubah menjadi “Orang sombong itu orang bodoh”.
Be First to Post Comment !
Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung :D
Yang menulis belum tentu lebih pintar dari yang membaca
Jadi, silahkan kalau mau memberikan kritik, saran, umpan balik & pujian.
:D

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Post Signature

Post Signature