Beberapa waktu lalu aku teringat percakapanku dengan seorang teman saat aku duduk di bangku SMP. Aku melihatnya sering menghabiskan waktu berdua dengan sahabatnya meski sahabatnya tidak lagi satu kelas dengannya.
Aku bertanya apa yang dia sukai dari sahabatnya.
Dia menjawab “Dia dan aku suka mengkhayal. Kami sering mengkhayal bersama-sama. Misalnya kami pernah mengkhayal kalau kami sebenarnya bukanlah anak kandung orang tua kami. Aku adalah anak hilang dari pasangan kaya dan dia adalah putri yang hilang dari sebuah kerajaan.”
Mulutku menganga mendengarnya.
Aku tidak percaya apa yang kudengar.
I mean jika aku sedang merasa kesal atau marah pada orang tuaku, aku menekan perasaan tersebut. Tidak pernah sedetikpun terlintas di benakku berandai-andai kalau orangtuaku bukan orang tua yag sekarang.
Aku merasa hal tersebut tidak pantas, membuaku merasa bersalah dan jika melakukannya akan jadi anak durhaka.
Tapi kemarahan tersebut jadi kemarahan terpendam, kadang tanpa kusadari aku jutek sama orang tuaku atau aku malas pulang ke rumah.
Tapi.. jawaban temanku tersebut menyadarkanku pada satu hal:
Allah Maha Kuasa,
Dia bisa saja memberiku orang tua lain,
keluarga lain,
tapi tidak.
Allah memberiku orang tua yang sekarang.
Ketika aku merasa kesal dengan perilaku orang tuaku, kenapa orang tuaku begini, kenapa begitu.
Aku ingat kembali bahwa mereka adalah pilihan Allah untukku.
Aku percaya Allah selalu memberi yang terbaik bagi hambaNya & lagipula Allah Maha Mengetahui, Allah lebih tahu yang cocok untukku.
Aku seharusnya bersabar, bukannya menahan marah ataupun kesal.
Astagfirullah. Maafkan hambaMu ini yang tidak pandai bersyukur.
Maaf karena pernah marah dengan ketetapanMu.
“Ya Tuhanku,
berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri ni’mat Mu
yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku
dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai;
dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu
ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”
(QS An Naml: 19)
Image Courtesy of towbar / 6 images at pixabay.com |
Tulisan ini ikut serta dalam gerakan #NulisRandom2015 yang berlangsung sejak 1 Juni hingga 30 Juni 2015
Be First to Post Comment !
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung :D
Yang menulis belum tentu lebih pintar dari yang membaca
Jadi, silahkan kalau mau memberikan kritik, saran, umpan balik & pujian.
:D