Tidak pernah terbayang sekalipun di benakku bahwa aku akan bekerja di
majalah bisnis setelah lulus kuliah. Beberapa temanku pun bertanya hal yang sama, bagaimana aku yang lulusan
psikologi ini masuk majalah bisnis. Aku pernah
membayangkan diriku bekerja di media, tapi di salah satu koran besar ternama di
Indonesia, di majalah remaja putri atau justru majalah wanita islami. Bahkan aku baru tahu keberadaan majalah ini karena lowongan kerja yang kulamar dan aku pertama kali membacanya saat duduk di lobi kantor majalah SWA menunggu panggilan
wawancara. Hahahaa
Masuk dunia pasca kampus membuatku sadar bahwa ada banyak hal yang
terjadi di luar rencana dan di luar kendaliku. I mean kalau di kampus, hal-hal
lebih mudah diprediksi, seperti kalau ingin dapat nilai bagus ya belajar yang
rajin dan benar. Biasanya melencengnya pun tidak terlalu jauh, aku masih dapat
nilai yang cukup baik.
Tapi di dunia paska kampus, usaha, rencana dan prediksiku banyak yang melenceng. Awalnya aku terkaget-kaget dan mudah merasa sedih. Tapi kemudian aku tersadar bahwa aku sepertinya masih terlalu mengandalkandiriku sendiri. Aku harus belajar mengandalkan Allah, menyeimbangkan doa dan usaha.
Tapi di dunia paska kampus, usaha, rencana dan prediksiku banyak yang melenceng. Awalnya aku terkaget-kaget dan mudah merasa sedih. Tapi kemudian aku tersadar bahwa aku sepertinya masih terlalu mengandalkandiriku sendiri. Aku harus belajar mengandalkan Allah, menyeimbangkan doa dan usaha.
Dan kalian
tahu apa? Bekerja di SWA membuatku makin percaya bahwa Allah Maha Mengetahui
dan Maha Mengatur. Aku merasa ritme kerja majalah dwi mingguan ini cocok
denganku. Aku juga dianugerahi rekan-rekan kerja yang baik. Aku bersyukur aku
bisa bekerja di tempat yang memiliki nilai yang sama denganku. Aku kurang suka
membaca berita atau tulisan yang setelah memaparkan masalah tapi tidak memberi
solusi atau membuatku merasa pesimis. Untungnya,
Jurnalisme yang dianut SWA itu adalah jurnalisme positif, jurnalisme yang
berusaha menggali hikmah dan menghembuskan optimisme.
Salah seorang temanku bilang kalau yang dilakukan majalah SWA adalah menjual mimpi. Kurasa dia ada benarnya. Biasanya yang kurasakan setelah membaca SWA adalah kagum, merasa “hei dia bisa lho, kenapa aku tidak? Aku juga pasti bisa”. Aku juga belajar ada berbagai cara dalam meraih mimpi, dan selama kau tahu apa yang kau inginkan, go for it! Terlepas orang bilang kau tidak cocok, kondisimu ngga mendukung dan segudang alasan yang bilang mimpimu ngga mungkin. Berusahalah yang terbaik.
Tapi kalau menurut Pak Kemal, pemimpun umum, bahwa yang Majalah SWA jual adalah knowledge karena sekarang SWA menyediakan hasil reportase dan riset dalam berbagai bentuk, mulai dari media, seminar, pelatihan.
Salah seorang temanku bilang kalau yang dilakukan majalah SWA adalah menjual mimpi. Kurasa dia ada benarnya. Biasanya yang kurasakan setelah membaca SWA adalah kagum, merasa “hei dia bisa lho, kenapa aku tidak? Aku juga pasti bisa”. Aku juga belajar ada berbagai cara dalam meraih mimpi, dan selama kau tahu apa yang kau inginkan, go for it! Terlepas orang bilang kau tidak cocok, kondisimu ngga mendukung dan segudang alasan yang bilang mimpimu ngga mungkin. Berusahalah yang terbaik.
Tapi kalau menurut Pak Kemal, pemimpun umum, bahwa yang Majalah SWA jual adalah knowledge karena sekarang SWA menyediakan hasil reportase dan riset dalam berbagai bentuk, mulai dari media, seminar, pelatihan.
By the way, tanggal 16 April lalu, majalah SWA berulang tahun ke-30 dan aku berkesempatan nonton Fast Furious 7 dan dapet snack gratis dari majalah SWA. Kalian tahu, awalnya aku berencana membujuk panitia ulang tahun majalah SWA agar memberiku tempat duduk di baris D/E karena aku tidak tahu kalau panitia sudah menentukan tempat duduk. Kupikir aku bisa memilih dan ternyata meski tempat duduknya dipilih oleh panitia, alhamdulillah aku dapet posisi yang enak.
Aku dapet posisi di baris A. Tidak pernah terbayang dibenakku kalau aku akan dapet posisi di baris A, habis selama ini kalau pergi ke bioskop pas beli tiket, posisi itu udah penuh mulu.
Aku terharu. Allah baik banget :')
Hidupku mungkin tidak berjalan sesuai yang kuharapkan atau yang kubayangkan, tapi sesuai yang Allah inginkan dan itu jauh lebih baik. \(^0^)/
Aku dapet posisi di baris A. Tidak pernah terbayang dibenakku kalau aku akan dapet posisi di baris A, habis selama ini kalau pergi ke bioskop pas beli tiket, posisi itu udah penuh mulu.
Aku terharu. Allah baik banget :')
Be First to Post Comment !
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung :D
Yang menulis belum tentu lebih pintar dari yang membaca
Jadi, silahkan kalau mau memberikan kritik, saran, umpan balik & pujian.
:D