Liburan Lebaran kemarin, Hana habiskan dengan menonton beberapa film.
Quotes yang Hana suka di film ini adalah:
"It's the way he handles it. No, I am telling you something feels off and when I get this feeling, I am usually right." -Carly ketika ayahnya bertanya mengapa putus dengan pacarnya.
Pas denger quotes itu Hana merasa tersentak. Tokoh Carly ini percaya sama perasaannya sendiri. Kalau Hana Bilqisthi mah sering mempertanyakan lagi perasaan yang dirasakan. Kayaknya Hana lebih mirip tokoh Kate.
Carly Whitten: I can't talk to you until you stop crying.
Kate King: [muffled crying] I want to. Let me just... I'm sorry. I just am sad.
Carly Whitten: Then cry on the inside like a winner.
Denger omongan Carly ini mengingatkan Hana dengan teman dekat Hana, Afa. Dia percaya diri. Hana kagum sama dia.
Beberapa waktu lalu, Hana tanya Afa di akun ask.fmnya mengenai rahasia dia percaya diri
Jleb pas baca bagian
"akan selalu ada yang kurang kalo kita mencari kekurangan diri, dan akan selalu ada yang lebih kalo kita melihat kelebihan diri,, kuncinya adalah menerima kekurangan dan mensukuri kelebihan yang ada pada diri kita sendiri."
Hana selama ini percaya akan selalu ada yang kurang kalau cari kekurangan dan akan selalu ada kelebihan kalau mencari kelebihan, dan berusaha mempraktekkannya tapi Hana melakukan hal tersebut untuk memahami, berprasangka baik ke orang lain, bukan ke diri sendiri.
Ternyata rumusnya sama :O
cuma efeknya berbeda, kalau diterapkan ke orang lain, kita jadi sabar, kalau ke diri sendiri, jadi percaya diri
*manggut2*
:D
Film lain yang Hana tonton:
Seorang senior yang Hana hormati suka sama film ini dan bahkan menjadikannya profile picture. Hana menjadi penasaran sama film ini.
Pesan yang Hana tangkep dari film ini adalah percaya dan optimis dengan apa yang kita yakini benar kemudian berani membela dan bertindak untuk hal tersebut.
Tersurat di adegan terakhirnya:
Hiccup: [narrating] This is Berk. A bit trampled and busted and covered in ice, but it's home. It's our home. Those who attacked us are relentless and crazy, but those who stopped them - oh-h-h-h-h, even more so!
We may be small in numbers, but we stand for something bigger than anything the world can pin against us. We are the voice of peace, and, bit by bit, we will change this world. You see, we have something they don't. Oh, sure, they have armies, and they have armadas, but we... we have...
[Toothless roars]
Hiccup: ...OUR DRAGONS!
Pas nonton adegan tersebut dan denger kata "we are the voice of peace", hal yang Hana ingat adalah muslim, islam dan Allah.
Seolah-olah pesannya berubah menjadi
We may be small in numbers, but we stand for something bigger than anything the world can pin against us (Islam). We are muslim the voice of peace, and, bit by bit, we will change this world. You see, we have something they don't. Oh, sure, they have armies, and they have armadas, but we... we have...
Allah
Menonton film ini membuat Hana malu karena Hana merasa belum seberani karakter-karakter dalam film ini dalam berdiri membela sesuatu yang Hana yakini benar.
Ah.. Pantas saja senior Hana suka sama film ini. :')
Lebaran kali ini, Hana nonton film ini untuk ke-3 kalinya dan film ini tetap berhasil menguras air mata Hana. (੭ ˃̣̣̥ ㅂ˂̣̣̥)੭ु
Suka sama ceritanya, suka bagaimana pengambilan gambarnya bisa membuat penonton merasakan perbedaan kedua keluarga dan emosi yang dirasakan meski tanpa narasi, suka bagaimana musiknya bisa terasa sangat pas dengan adegan.
Ceritanya sederhana sih tentang anak yang tertukar dan bagaimana kedua keluarga ini menangani hal tersebut.
Ini ngebahas topik nature vs nurture.
Manakah yang lebih berpengaruh pada anak, nature (genetik) vs nurture (lingkungan,pola asuh, dll)?
What is it that binds families together? Can you love a child who not blood related?
Kayaknya kalau film ini jadi tugas analisis film, banyak aspek yang bisa dibahas dari perspektif psikologinya. Hahaha
Quotes atau line adegan yang Hana suka:
Midori: He (Keita) was stressed and tired
Ryouta: We did out bets, now it’s up to him
Midori: He’s trying hard, he wants to be like you
Midori’s mother: During the war a lot kids were separated from their parents, or lost them, and other people adopted them. What really matters is who bring you up.
Saiki: Don’t you think that, for kids, giving them time is everything.
Ryouta: There are things at work that only I can do
Saiki: But no one can play the role of father other than you
Ryouta’s Father: Does he look like you? Of course, he does. That what family means. Ones children are like one, even not living together. Listen to me, it’s matter of blood. It’s the same in humans as it is in horses. This child will be more and more like you. But keita, every time will look more like his natural father, believe me. Swap the children as soon as possible and never see this family again.
Ryouta’s step mother: Even your father said it, it’s enough living with someone, blood counts for less. Love the other person and you end up like being like her. It happened in married couples. And, probably the same thing happen with children. In my case, that’s how I felt inside during years I raised you.
Yukari: You are only worried your son look like you because you don’t feel a true bond with him
Ryouta: Keita, I don’t understand you. If you lack the will to play good, it would be better to gave it up.
Midori: Not everyone can work as much as you do. Keita takes after me.
Ryouta: My father was not the kind that ‘d fly kites with their kids
Saiki: I understand but there’s nothing forcing you to act like your father
Ryouta: What you did destroy my family
Teru came
Ryouta: It has nothing to do with you
Teru: It has. She is my mother
Ryota: I’ve called to ask forgiveness
Ryota’s step mother: No, Ryota, don't get serious at this time
Ryota: It’s for back then
Ryota’s step mother: I don’t want to go back, it’s past history. I want to talk trivial things with you, it doesn’t matter
Kalau baca quotes atau kumpulan percakapan di atas, sebenarnya ketebak sutradaranya berpihak sama nature atau nurture.
Pas nonton ini sempet kepikiran apa yang akan dilakukan kalau terjadinya di keluarga muslim mengingat ada hukum waris dan soal mahram.
Tapi kemudian inget soal hukum waris mungkin bisa pakai wasiat dan kalau mahram ini, mungkin bisa jadi mahram karena saudara sepersusuan.
Alhamdulillah :D
Salah satu pesan yang Hana tangkap adalah kadang hal buruk terjadi dalam hidup kita agar kita dapat lebih berempati terhadap yang orang lain alami atau rasakan. :)