Assalamu’alaikum
Guys :D
Hana mau review buku Jas Putih Tapi Hitam karya Reqgi First Trasia.
Biasanya
Hana review buku di goodreads tapi buku ini ngga ada ISBN nya jadi Hana tulis
review Hana di blog Hana.
Hana udah tanya Kak Reqginya katanya ISBN lagi diurus, mungkin baru ada di cetakan ke2.
Hana tertarik beli buku ini setelah kak Andika Amri,
suaminya Kak Reqgi update status di Facebook pada tanggal 25 Mei lalu
“Saat orang tua
lain mengatakan “Hati-hati bawa mobil…”, orang tuaku mengatakan “Hati-hati bawa
diri…”
Saat orang tua lain mengatakan “Uang
bulanan yang mama kirim cukup ga?”, orang tuaku mengatakan “Jangan lupa
sebagian uang bulanan yang Ibu kirim, disedekahkan!”
Saat Ibu lain menyuruh “Jangan begadang,
jangan tidur terlalu malam.”, Ibuku mengatakan “Jangan lupa bangun malam,
jangan ditinggal tahajudnya!”
Saat Ayah lain mengatakan “Ingat, sebagai pewaris
kekayaan Papa, kamu harus pintar, Papa sudah sediakan banyak relasi yang bisa
menunjang karirmu sebagai dokter,”, Ayahku mengatakan, “Ingat, sebagai pewaris
generasi bangsa ini, kamu harus jujur, Ayah sudah mewanti-wanti kamu agar
menjadi satu dari sepuluh pemuda yang diharapkan Soekarno mampu mengguncang
dunia!”
Saat orang tua lain menanamkan deposito
(tabungan) untuk masa depan anaknya, orang tuaku justru menanamkan moral
untukku dan untuk adik-adikku.
Secuplik penggalan dari novel berjudul
"Jas Putih Tapi Hitam" karya Reqgi Frst Trasia
pre-ordernya tinggal 6 hari lagi
Yang mau pesan bisa dengan format ini :
Kirim via WA / Line : +6281514442279
Atau via Twitter @ReqgiFirstT dgn hashtag #jasputih
Contoh :
Andika Amri _ Depok _ andikamri@gmail.com
Salam,
Reqgi”
Jadi
setelah baca status tersebut, Hana kira ini novel tentang keluarga gitu,
terlebih saat liat covernya
Jujur
Hana sangka itu ibu dan anak, sempet berpikir, mana ayahnya kok ngga ada di
cover?
Hehehe
Ternyata
Hana salah sangka saudara-saudara. Itu gambar karakter utama di Novel ini,
Refisa dari dia kecil sampai besar.
Novel
ini bukan tentang novel keluarga, agak mirip otobiografi.
Refisa ini mahasiswa
FK Udayana, Hana sempet kepo Kak Reqgi dan beliau juga FK Udayana. Cuma di
sinopsis udah di bilang meski banyak kemiripan, ini novel bukan otobiografi.
Hana
ngerti sih, kemarin sempet baca tips nulis novel, mulailah menulis dari yang
paling kita ketahui. Kayaknya kalau Hana nulis novel juga Hana bakalan buat
tokoh utamanya kuliah di Fakultas Psikologi UI. Hehhee
Overall,
novelnya seru dibaca, tempo alurnya cepet dan gaya penceritaannya sebagian
besar ngalir.
Hana
berhasil menyelesaikannya dalam waktu 2 jam.
Karakter
Refisa ini banyak kemiripan sama Hana, ayahnya kerjanya ngga jelas, ibunya
guru, pas SMP jadi ketua OSIS. Hana lumayan bisa ngerasa konek.
Alhamdulillahnya
orang tua Refisa ngga cerai.
Kerennya
karakter Refisa adalah dia mengganggap perlakukan "keras" orang tuanya yang sebagai
salah satu ekspresi cinta mereka, kalau Hana mungkin ngga berpikir begitu.
Hal lain yang membuat Refisa Keren adalah dia bisa berprestasi dengan keterbatasan financial yang dia miliki.
Selain itu, dia juga aktif di kegiatan sekolah maupun kampus. Bahkan saat menjadi mahasiswa FK, dia ikut 2 organisasi. Hana suka sama karakter yang aktif seperti ini.
Cerita tentang menjadi minoritas muslim di Tanah Bali juga seru.
Agak
disayangkan pas bagian Zehava, temen deket Refisa yang non muslim tanya-tanya
tentang Islam ada bagian yang Refisa jelasin panjang banget. Hana berasa baca
esai. Entahlah, Hana jadi nganggepnya kurang logis, ngga kebayang aja ada orang
ngoceh secara rapi terstruktur sepanjang itu padahal dia bilang pemahaman
Islamnya biasa aja.
Hal
yang lain yang Hana sayangkan adalah pas Refisa main ke Turki, dia malah pakai
penjelasan Mba Hanung 99 cahaya langit Eropa kesannya penulisnya ngga pede sama
persepsinya sendiri.
Selain hal tersebut, novelnya cukup seru.
Kalau
di goodreads, Hana bakal kasih 3 dari 5 bintang. :)